Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Ayah Tak Berguna, Sebuah Prolog

11 November 2019   06:00 Diperbarui: 11 November 2019   06:02 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Silvi rebah di pelukan Calvin. Ia menangis keras-keras. Calvin merengkuhnya erat.

"Kenapa, Silvi Sayang? Cerita sama Ayah..."

"Anak-anak di sekolah sebelah mengejek mata Silvi. Katanya, mata Silvi seperti hantu."

Hati Calvin terpagut sedih. Kenapa anak-anak telah diajarkan untuk mengejek teman sebayanya? Tidak, tidak ada yang salah dengan mata biru Silvi. Mata Silvi berwarna biru, cantik sekali. Sayangnya, Calvin tak sepintar Adica dalam berbicara. Alhasil ia hanya mendaratkan ciuman hangatnya di kening Silvi.

**   

"Astaga...Calvin, kamu ngapain di sini?"

Betapa kaget Adica mendapati Calvin mengenakan jas kesayangannya. Ia juga menenteng soft case berisi laptop dan berkas.

"Biarkan aku bertukar tempat denganmu beberapa hari saja," kata Calvin tenang.

Adica melipat dahi, "Bertukar tempat? Tidak bisa, Yang Mulia Komisaris Utama. Aku Dirut, kamu owner. Lagian, kamu jaga Silvi aja di rumah."

Calvin menggeleng tegas. Ia ingin sibuk di kantor seperti Adica. Ia ingin dirinya sedikit lebih berguna di mata Silvi. Terpaksa Adica mengalah. Kalau dipikir-pikir, ia hidup seatap dengan dua orang keras kepala.

"Ok. Aku jadi kamu, dan kamu jadi aku. Ayo pergi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun