Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Putra Kesayangan Itu Bernama Jose Gabriel Calvin

22 September 2019   06:00 Diperbarui: 22 September 2019   06:08 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini, masa pertukaran pelajarnya telah lewat. Jose tampil di dua acara sekaligus ahri ini: menyanyi di pesta akhir tahun ajaran dan fashion show. Sebuah brand pakaian anak mengontraknya sebagai model. Anak itu memang pintar dan berbakat. Orang tua mana pun akan bangga memiliki anak seperti dirinya.

Seraut wajah lembut itu mengguratkan senyum. Ia berharap Ayah Calvin mendengar senandung cintanya.

Tapi...

Benarkah Ayah Calvin juga merindukan anak semata wayangnya?

Lihatlah, pria berkacamata itu tengah duduk manis di private room. Ia menemani bocah seumuran Jose yang tak kalah tampan. Anak lelaki itu berparas perpaduan Sunda dan Kaukasia. Tipikal wajahnya unik dan senyumnya manis.

"Dua hari ini saya tidak kesepian..." ungkap anak lelaki berbaju putih itu.

Ayah Calvin tersentuh. Dituangkannya air mineral ke gelas si anak laki-laki.

"Kamu tidak akan kesepian, Sayang. Andrio punya Ayah Calvin, punya Jose, dan punya banyak orang yang menyayangi." Ayah Calvin berujar lembut.

Andrio tersenyum tipis. Pelan menyesap isi gelasnya. Di balik senyumnya, teronggok fakta kalau anak itu menyimpan penyakit. Ia sedang bersahabat dengan Leukemia.

Sejurus kemudian, Ayah Calvin menarik tubuh Andrio ke pelukannya. Diajaknya Andrio berfoto. Dipotongkannya steak di piringnya. Pria tampan berjas hitam itu mencurahkan kasih sayang untuk anak yang beda etnis dengannya.

Suara musik dan nyanyian lembut Jose terdengar jelas dari private room. Walau tengah memperhatikan Andrio, Ayah Calvin tetap memikirkan Jose.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun