Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Memungut Kenangan Plural di Taman Rumah Sakit

12 September 2019   06:00 Diperbarui: 12 September 2019   13:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Gabriel...are you a follower of Prophet Muhammad?"

"Yups. Kenapa kaget gitu?"

Andrio tersenyum malu. "Nama kamu kayak malaikat di Alkitab. Malaikat yang bawa kabar kalau Bunda Maria bakal melahirkan Yesus."

Pintar juga anak ini. Wawasannya luas. Dia tak hanya belajar agamanya, tetapi juga agama lain.

Usai shalat, mereka menuju unit kemoterapi. Tim dokter menyalami Ayah Calvin penuh hormat. Mereka memberi Andrio eprhatian lebih. Salut mereka pada figur Calvin Wan yang teramat perhatian pada anak spesial penyintas kanker. Padahal anak itu bukan darah dagingnya. Di sela kesibukan, pebisnis berdarah keturunan itu meluangkan waktunya untuk mengurus anak spesial.

Jose makin kagum pada Ayahnya. Pelukan Ayah Calvin, inisiatifnya membersihkan sisa muntahan tanpa mengeluh, dan ucapan-ucapan meneguhkannya sungguh memotivasi. Terbersit janji di hati Jose. Mulai Sabtu depan, Ayahnya takkan datang sendiri ke rumah sakit. Dirinya, Gabriel Calvin, pemilik nama di kitab suci lain, akan menemani Andrio dan Ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun