Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

12 Jam Menulis Skenario, Begini Tekniknya

3 September 2019   06:00 Diperbarui: 3 September 2019   06:26 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cita-cita terbesar Young Lady adalah mengadaptasi novel karya Young Lady dalam bentuk film. Young Lady menaruh minat pada isu-isu kontroversial yang berkaitan dengan diskriminasi monirotas dan orang spesial berkebutuhan khusus. 

Sayangnya, keterlibatan orang spesial berkebutuhan khusus masih sangat kurang di industri perfilman Indonesia. Banyak film yang mengangkat tentang kisah-kisah inspiratif orang spesial dengan fisik yang berbeda. 

Sebut saja My Idiot Brother, Ayah Mengapa Kita Berbeda, Surat Kecil untuk Tuhan, dan I Am Hope. Namun, proses produksi film-film tersebut sama sekali tidak melibatkan objek yang mereka ceritakan. Hanya orang normal yang tergabung dalam tim pembuatan film-film tersebut.

 Lima tahun terakhir, Young Lady cantik terus mencari jalan untuk mewujudkannya. Young Lady tak keberatan bila harus bekerja keras dan menghadapi berbagai tantangan demi terbukanya jalan.

Salah satu bentuk kerja keras yang dilakukan adalah menulis skenario selama 12 jam. Beruntungnya Young Lady pernah ikut sekolah film. So, bekal ilmu dari sekolah film diterapkan semaksimal mungkin dalam pembuatan skenario.

Menurut Young Lady, lebih mudah menulis skenario yang diadaptasi dari novel. Sebab kita tak perlu repot-repot menentukan inti cerita, penokohan, dan plot dari luar. Kita hanya perlu mengubah teks narasi jadi struktur dramatik. 

Kendalanya hanya satu: memenggal adegan-adegan untuk dimasukkan ke dalam skenario. Keterbatasan ruang dan waktu membuat satu novel utuh riskan dimasukkan dalam naskah skenario.

Young Lady cantik mulai menulis skenario pukul 8 pagi dan selesai pukul 20.30 malam. Naskah skenario berjudul Mata Pengganti. Skenario Mata Pengganti setebal 40 halaman. Total scene berjumlah 26. Young Lady menggunakan konsep narator dalam penceritaan.

Anyway, Young Lady cantik mau berbagi ilmu tentang penulisan skenario. Mudah sekali menulis skenario bila kita tahu caranya. Ada baiknya kerjakan penulisan skenario secara terstruktur, jangan random. Bagaimana tekniknya? Check this out.

  1. Ide cerita

Buatlah ide cerita yang movie friendly. Pastikan ide cerita kalian unik, tapi filmis dan mudah dieksekusi. Sesuaikan ide cerita dengan segmentasi yang kalian tuju. Tentukan untuk siapa film ini ingin kalian buat. Misalnya, Young Lady ingin membuat film untuk kalangan minoritas di Indonesia. Minoritas yang dimaksud adalah person with special needs dan WNI keturunan asing.

  1. Sinopsis

Buatlah sinopsis yang cantik. Jadikan sinopsis sebagai magnet untuk menarik pembaca agar terus 'melahap' skenario kalian sampai akhir. Idealnya, sinopsis berjumlah setengah sampai dua halaman. Berikut ini contoh petikan sinopsis dari skenario Mata Pengganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun