Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Menjalin Persahabatan

1 September 2019   06:00 Diperbarui: 1 September 2019   06:05 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabat?

Dulu, Young Lady ingin sekali memiliki sahabat. Senangnya kalau bisa pergi kemana-mana dengan sahabat kental. Bertemu setiap hari, curhat-curhatan, hangout, dan masih banyak hal indah lainnya.

Sekarang? Nope, Young Lady cantik tidak menginginkannya lagi. Banyak orang menganggap penting kehadiran seorang sahabat. Oh, I don't think so. Persahabatan terkesan indah dan manis dari luar, tetapi belum tentu dalamnya seperti itu.

Sulit sekali mencari sahabat yang tulus. Orang yang sempurna fisik dan mentalnya tak mudah mencari sahabat sejati, terlebih person with special needs. Mari akui itu.

Sewaktu sekolah, Young Lady ingin sekali menjalin persahabatan. Iri melihat gadis-gadis di sekolah bersahabat satu sama lain dan hanya mau berdekatan dengan sahabatnya. 

Terselip sejumput kesepian ketika berpasang-pasang sahabat pergi bersama, mengerjakan tugas bersama, nonton film terbaru, makan di resto yang baru buka, dan mengambil ekstrakurikuler yang sama. 

Saat Young Lady menjadi ketua salah satu ekstrakurikuler pun, keadaan tetap sama. Young Lady tak pernah diundang ke pesta ulang tahun atau hangout dengan siapa pun.

Kini keinginan untuk memiliki sahabat telah pudar. Young Lady berusaha melihatnya dari kacamata positif. Ok fine, tak pernah jalan-jalan dengan makhluk bernama sahabat. 

Biarlah waktu dan budget persahabatan digunakan untuk mengasihi duafa. Ok, tak pernah mendapat kado atau memberi hadiah untuk sahabat. Namun, anggaran membeli hadiah bisa dialokasikan untuk investasi.

Dari pada repot mencari sahabat, kita jadikan saja pasangan sebagai sahabat sejati. Pasangan yang baik akan mampu menjadi sahabat sejati untuk kita. Kalau sudah begitu, mengapa harus mencari sahabat lagi di luar sana? Tak ada sahabat dalam hidup Young Lady, tetapi ada sosok yang mampu mengambil peran lebih dari sekedar sahabat sejati. 

Paket lengkap pokoknya. Ia bisa menjadi apa saja yang tidak pernah dimiliki Young Lady sebelumnya: ayah, guru, motivator, caregiver, konselor, sahabat, pendamping, dan malaikatnya Young Lady.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun