Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Ngana Pe Kenangan Barasa di Hati

27 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 27 Agustus 2019   06:05 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka.

Luka.

Luka.

Luka di tangan Ayah Calvin telah berhenti berdarah.


Darahnya telah mengering. Tidak terasa sakit lagi. Bukannya telah sembuh, melainkan telah mati rasa. Pria tampan berkacamata itu membiasakan diri untuk dilukai berkali-kali oleh anak semata wayangnya.

Rasaku telah mati untukmu

Diri ini terluka demi dirimu

**  

Jose memalingkan wajah. Ia tidak bersalah, tetapi sedih memandangi luka baru di tangan Ayahnya. Kan Ayahnya yang meerelakan diri.

Sepertiga malam itu sehangat biasanya. Ayah Calvin membelai rambut Jose dengan tangan kanannya yang tidak terluka. Mengapa, mengapa luka dibalas dengan belaian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun