"Ok."
Bukan sekedar "ok". Paginya, pria berkacamata itu turun tangan. Dia sendiri yang mengajarkan teknik-teknik menulis pada Jose. Dibekalinya Jose banyak buku tips menulis dari para penulis ternama. Ditantangnya Jose membuat satu tulisan setiap hari.
Hasilnya, Jose menjadi penulis novel setengah tahun kemudian. Novel-novelnya bertema fiksi musikal. Di tiap babnya, terdapat sisipan lirik lagu yang relevan dengan isi cerita.
"Ayah bangga sama kamu, Nak...bangga sekali." ungkap Ayah Calvin saat peluncuran novel musikal itu.
Waktu membaca majalah anak-anak untuk mencari referensi buat novel berikutnya, Jose menemukan pengumuman audisi pemilihan coverboy. Ia tertarik untuk ikut. Seru juga kan, kalau foto kita terpajang di majalah?
Seperti biasa, Ayah Calvin mendukungnya. Diajarinya Jose berpose. Fotografer profesional didatangkan untuk mendapatkan hasil pemotretan yang bagus. Foto persyaratan pertama seleksi pun terkirim. Redaksi majalah memilih Jose sebagai finalis.
Di luar dugaan, Jose terpilih. Ia bangga dan bahagia sekali. Senangnya jadi model majalah anak. Sejak saat itu, Jose bercita-cita ingin menjadi model.
Ayah Calvin mengajari Jose modeling dengan sabar. Jose baru tahu kalau Ayahnya mantan model. Pose dan catwalk, ia kuasai tekniknya dengan sempurna.
"Kenapa sekarang Ayah nggak jadi model lagi?" selidik Jose.
"Dengan tubuh seperti ini?" Ayah Calvin tertawa.
"Itu dulu, Sayang. Sudah lewat."