Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gumpalan Darah di Tubuh Ayahku

29 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 29 Mei 2019   06:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jose bangkit terburu-buru. Ia lari keluar ballroom. Ayah Calvin mengejarnya. Seisi meja berteriak menyalahkan si pria berjas coklat.

Di luar ballroom, Ayah Calvin kesulitan mengejar Jose. Larinya cepat sekali. Anak yang tanggal lahirnya sama dengan Ayahnya itu hampir sampai di lift.

"Jose...tunggu, Sayang. Ayah bisa jelaskan." Ayah Calvin memohon di sela helaan nafasnya yang mulai melemah.

Hughes laknat. Ia buat dada Ayah Calvin sesak. Ia buat singgle dad itu cepat lelah.

"Ayah jahat! Ayah nggak pernah cerita sama Jose! Jadi, itu obat-obatan pengencer darah?!" teriak Jose, sedih dan kecewa.

Pemuda cilik kelahiran 9 Desember itu sedih dan cemas. Dia cemas luar biasa. Mengapa harus ada gumpalan-gumpalan darah di tubuh Ayah Calvin? Mengapa harus Ayahnya? Ayah Calvin, ayah yang lebih mirip malaikat, sakit bertahun-tahun dan harus minum obat setiap hari untuk mengontrol darahnya? Ini tidak adil. Ini menyakitkan.

Sebelum Jose lebih marah lagi, Ayah Calvin memeluknya. Pelukan itu formula paling menenangkan. Ayah Calvin mencium kening anak tunggalnya.

"Tidak seburuk itu, Sayang. Kelainan dalam tubuh bukan petaka. Kita hanya perlu menyesuaikannya. Ayah coba berteman dengan Hughes." ujar Ayah Calvin lembut.

Berteman dengan penyakit? Memangnya bisa? Tapi Jose diam saja. Tanya di hatinya tidak dia ungkapkan.

"Kita bisa menjadikan penyakit sebagai teman. Asalkan damai dan tidak mencari masalah. Selama berteman dengan Hughes, Ayah selalu ada buat Jose, kan? Ayah masih bisa bacain buku, bantu Jose nulis, temenin Jose pas ada acara, dan macam-macam lagi kan? Nggak ada yang berubah kan?"

Benarkah semudah itu? Well, nothing impossible. Garis takdir dan kekuatan cinta kasih membuat Ayah Calvin bertahan.

**   

Tulisan cantik, dari Young Lady cantik bermata biru

Mencoret-coret kesedihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun