Tanpa terasa kuteteskan
Air mata ini
Yang tiada berhenti mengiringi
Kisah di hati
** Â Â
Bibirnya membiru. Tubuhnya kedinginan. Namun hatinya sedikit lega. Jose bisa melupakan sejenak kesendiriannya.
Sendiri itu tidak enak. Jose paham, Ayah Calvin terpaksa membiarkannya sendiri. Ada nafas hidup ratusan karyawan yang dipercayakan ke tangan sang ayah.
Jose membuka-buka Alquran. Dibacanya Surah Yusuf. Beruntungnya Jose punya ayah bagai malaikat. Selama bersama Ayah Calvin, Jose makin dekat dengan Tuhan. Tak heran bila Jose rajin sekali mendoakan Ayahnya.
Di antara baris-baris doa yang digantungkannya ke langit, Jose ingin sekali Ayah Calvin sehat dan berumur panjang. Agar Ayah Calvin bisa terus menemani Jose. Lebih dari itu, Jose berharap bisa memeluk Ayahnya sampai ke surga.
Untaian kenangan indahnya bersama Ayah Calvin terus berkelebatan. Dalam doa dan kenangan, dua titik bening membayangi mata anak itu. Ia takut kehilangan Ayahnya, takut sekali.
Pukul dua belas, iPhonenya berdering. Hati Jose melompat gembira. Telepon dari Ayah! Begitu telepon diangkat, satu pertanyaan nan mencemaskan terlontar.