Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan, Peluklah Ayah dengan Cahaya Cinta-Mu

27 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 27 Mei 2019   06:05 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesaat Ayah Calvin tenggelam dalam sepi. Tenggelam dalam pusaran pikirannya sendiri. Sampai akhirnya...

Tes.

Darah segar jatuh ke meja. Pada saat bersamaan, Ayah Calvin merasakan sesuatu mengalir pelan dari hidungnya. Kepalanya serasa dihujam revolver.

Susah payah dicobanya tetap bertahan di posisinya. Tidak, ini belum selesai. Tapi...Ayah Calvin tidak kuat menahannya sendirian.

Brak!

"Calvin!"

Pintu ruang kerja di lantai sembilan itu berdebam terbuka. Lupakan soal kesopanan. Urgen. Paman Revan berlari masuk, jas birunya berkibaran. Iris matanya yang sewarna safir mengerjap cemas.

"Apa yang kutakutkan terjadi..." ujarnya seraya memapah Ayah Calvin ke sofa.

"Aku ingin sendiri!" tolak Ayah Calvin dengan suara melemah.

"Jangan sok kuat. Kau tak mungkin dibiarkan sendirian. Sudahlah, hari ini aku temani."

**   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun