Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan, Peluklah Ayah dengan Cahaya Cinta-Mu

27 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 27 Mei 2019   06:05 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jose Gabriel Calvin..." panggil Ayah Calvin lembut.

"Ayah Calvin Wan..." Jose pelan menyebut nama Ayahnya.

"Kamu benar-benar anak baik. Maafkan Ayah ya...kamu jadi menunggu lama."

Hati Jose terasa hangat. Lagi-lagi kalimat positif. Kalimat positif, cara Ayah Calvin membesarkan hatinya.

Ayah Calvin terbatuk. Pelukannya spontan terlepas. Jose sedih. Ayah Calvin meninggalkannya untuk muntah. Apakah karena obat-obat itu?

Tapi itu tak lama. Meski Jose sering ditinggal-tinggal, Ayah Calvin selalu kembali. Kembali untuknya. Ayah Calvin takkan membiarkannya sendirian.

"Ayo tidur lagi, Sayangku. Ayah peluk kamu...biar tenang."

Nah, benar kan? Jose kembali berada dalam rengkuhan Ayahnya. Kelopak matanya kembali memberat. Sebelum tidur, Jose sempat menggantungkan lagi harapannya ke pintu langit.

"Tuhan, peluklah Ayah dengan cahaya cintaMu."

**   

Happy anniversary, Calvin Wan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun