Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan, Peluklah Ayah dengan Cahaya Cinta-Mu

27 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 27 Mei 2019   06:05 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil berbaring, Ayah Calvin menulis artikel. Jari-jari lentiknya tak lelah menguntai kata jadi kalimat. Jari-jari yang penuh berkah. Kesepuluh jari yang digunakan untuk merawat anak istimewa, menulis artikel, membagi kebaikan, dan memainkan piano.

Obat-obat disuntikkan. Paman Revan menggenggam tangan saudara iparnya tanpa kata.

"Dingin, Revan..." lirih Ayah Calvin.

Ayah Calvin tak tahu lagi harus bagaimana. Dingin ini, perih di lengannya...

"Aku akan terus temani kamu. Bahkan kalau aku bisa ikut menjalani terapi ini bersamamu, akan kulakukan. Aku bukan Siviamu, tapi kau bisa lihat bagian dirinya dalam diriku." Paman Revan berujar, ketulusannya amat nyata.

**   

Kirim aku malaikatmu

Biar jadi kawan hidupku

Dan tunjukkan jalan yang memang kaupilihkan untukku

Kirim aku malaikatmu

Karena ku sepi berada di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun