Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surga Bukan Perumahan Cluster

22 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 22 Mei 2019   06:50 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surga Bukan Perumahan Cluster

Silvi menggedor pintu kamar Jose. Tak sabar ingin bertemu pemuda cilik itu.

"Gabriel! Gabriel! Aku mau bilang sesuatu!" serunya.


Jose gemas bercampur penasaran. Cepat-cepat ditutupnya laptop, lalu dibukanya pintu kamar. Silvi melompat ke pelukan Jose. Ada apa ini? Dengan canggung, Jose membalas pelukan Silvi.

"Kamu mau bilang apa?" tanya Jose setelah mereka melepaskan diri.

"Gabriel, kita sepupuan!"

Mata Jose terbelalak. Apa-apaan Silvi? Bulan mulia begini, dia malah berbohong. Mentang-mentang sudah malam.

"Kamu jangan bercanda. Kita kan nggak mirip." bantah Jose.

"Coba kamu liat ini!" Silvi mengeluarkan album foto dari tasnya. Mata birunya berkaca-kaca.

Jose menerima album itu. Dibuka-bukanya dengan penuh ingin tahu. Aneh, di tiap lembarnya, ada foto Ayah Calvin bersama seorang wanita. Ayah Calvin bersama wanita, itu sangat tidak biasa. Sebagian besar album berisi foto pernikahan. Tampak Ayah Calvin begitu tampan mengenakan tuxedo putih. Wanita bergaun putih di sampingnya cantik sekali. Wanita itu....mirip Silvi dan Paman Revan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun