Ayah Calvin membukanya. Sedetik. Tiga detik. Lima detik...
Prak!
Buku mungil itu meluncur lepas. Ayah Calvin menjatuhkannya. Wajahnya pucat pasi.
"Ayah...Ayah kenapa?" Jose melompat bangun, memungut novel grafis itu.
Ayah Calvin mencengkeram dadanya. Ekspresi kesakitan terlintas di wajahnya yang tampan. Samar Jose melihat bibir Ayahnya bergerak pelan merapal asma-asma Allah.
"Ayah kenapa? Aku salah ya?" tanya Jose.
"Maaf, Sayang. Ayah nggak mau baca itu. Luka...luka lama."
Ada apa ini? Aneh sekali. Biasanya, Ayah Calvin mau membaca apa pun tulisan pemberian Jose.
Jose kembali berbaring di ranjang empuknya.Pelan membolak-balik komik itu. Judulnya Chinese Whispers. Ayah Calvin tahu apa isi komik itu. Ia yakin Jose belum mengerti. Anak-anak seperti Jose dan Hito tertarik dengan gambarnya.
Sepanjang sisa malam itu, Ayah Calvin tetap lembut. Dia tak memarahi Jose. Bahkan Ayah Calvin masih mencium kening Jose sebelum tidur. Sungguh, tak ada yang berubah.
Tapi hari ini...