Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah, Kita Orang Indonesia Kan?

13 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 13 Mei 2019   06:04 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Kanenori (Pixabay)

Ayah Calvin membukanya. Sedetik. Tiga detik. Lima detik...

Prak!

Buku mungil itu meluncur lepas. Ayah Calvin menjatuhkannya. Wajahnya pucat pasi.

"Ayah...Ayah kenapa?" Jose melompat bangun, memungut novel grafis itu.

Ayah Calvin mencengkeram dadanya. Ekspresi kesakitan terlintas di wajahnya yang tampan. Samar Jose melihat bibir Ayahnya bergerak pelan merapal asma-asma Allah.

"Ayah kenapa? Aku salah ya?" tanya Jose.

"Maaf, Sayang. Ayah nggak mau baca itu. Luka...luka lama."

Ada apa ini? Aneh sekali. Biasanya, Ayah Calvin mau membaca apa pun tulisan pemberian Jose.

Jose kembali berbaring di ranjang empuknya.Pelan membolak-balik komik itu. Judulnya Chinese Whispers. Ayah Calvin tahu apa isi komik itu. Ia yakin Jose belum mengerti. Anak-anak seperti Jose dan Hito tertarik dengan gambarnya.

Sepanjang sisa malam itu, Ayah Calvin tetap lembut. Dia tak memarahi Jose. Bahkan Ayah Calvin masih mencium kening Jose sebelum tidur. Sungguh, tak ada yang berubah.

Tapi hari ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun