Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Undangan dari Malaikat

9 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 9 Mei 2019   06:20 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Pixel2013 (pix-zip)

Akun Dalai Lama menutup. Berganti tampilan akun lain. Jose menyipitkan mata, membaca tulisannya.

"NU...Garis...Lucu."

"Iya."

Berhasil, Jose tak menolak lagi. Ditelannya suapan demi suapan dengan lancar. Tak ada ruginya Ayah Calvin membuka diri.

"Terus, kenapa Ayah akhirnya jadi seperti sekarang?"

"Karena ada Jose. Setelah Jose lahir, Ayah jadi seperti ini."

Wow, bagaimana bisa? Tapi Ayah Calvin enggan menceritakannya. Saat Jose sudah dewasa, dia akan tahu.

**    

"Gabriel, kamu udah selesai belum baca Qurannya?"

Silvi berdiri di depan kamar Jose. Mana ia tahu sudah selesai apa belum? Jose tak pernah membaca Alquran keras-keras. Ia lebih suka membacanya perlahan dengan lembut. Ayah Calvin mengajarinya untuk berdoa dan beribadah dalam keheningan. Tuhan tak perlu diteriaki, begitu selalu katanya.

Pintu kamar terbuka. Senyuman Silvi melebar. Ditariknya tangan Jose ke lantai bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun