Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pagi Bersama Malaikat

13 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 13 Maret 2019   07:35 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenapa kalian menatap saya seperti itu? Jas saya jelek ya?" Malaikat tampan bermata sipit itu tersenyum, ramah. Terang saja kesembilan pekerja itu kikuk. Buru-buru mereka kembali bekerja. Ada yang menggantai seprai, membersihkan lukisan-lukisan mahal, membersihkan karpet dengan vacum cleaner, menyetrika pakaian, dan mengelap pajangan-pajangan kristal.

Ekspresi ramah di wajah Calvin kontras dengan Silvi. Ia tetap dingin. Tersenyum pun tidak. Menyapa pelayan-pelayannya sama sekali bukan tradisi Silvi.

"Aku tidak mau sarapan di sini." tolak Silvi saat mereka tiba di ruang makan.

"Ok. Terus kamu maunya dimana?" tanya Calvin sabar.

"Di dekat kolam renang."

Itu tempat favorit mereka. Calvin kembali menuntun Silvi ke ruang terbuka dekat kolam renang. Dua kursi rotan berdiri kokoh mengelilingi meja terracotta. Baby piano mengapit meja.

Mereka menikmati sarapan ditemani gemericik air. Bisikan angin membelai jas putih dan dress biru Silvi. Wafel mentega almond terasa makin lezat. Calvin dan Silvi terinspirasi menu sarapan Justin Timberlake.

**  


Teringat pada saat itu

Tertegun lamunanku melihatmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun