Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Piano Putih, Mata Biru, dan Lapisan Es

20 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 20 Februari 2019   06:19 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-Semesta Calvin-

Kasih Allah membuat Calvin bertahan tetap sehat selama beberapa waktu. Seminggu terakhir, ia stay di rumah sakit. Jantung Abi Assegaf melemah. Alhasil ia harus menjalani perawatan intensif.

Adica datang hampir setiap malam. Hanya dua jam ia menghabiskan waktu bersama ayahnya. Tiap pagi, Adeline menyempatkan diri menjenguk ke rumah sakit sebelum disibukkan dengan urusan perusahaan. Calvin, lagi-lagi hanya dia yang selalu ada.

Demi Abi Assegaf, Calvin menunda jadwal kemoterapinya. Semester baru telah lama dimulai. Semua mata kuliah sudah habis. Manajemen waktu yang baik membuat Calvin mampu membagi waktu antara skripsi, kemoterapi, dan merawat Abi Assegaf.

Sering kali Abi Assegaf terbangun di tengah malam karena mimpi buruk. Calvin tak pernah kehabisan cara untuk menenangkannya. Hebatnya, Abi Assegaf tetap menomorsatukan shalat wajib dan sunnah. Penyakit justru mendekatkannya dengan Allah.

"Hanya mimpi buruk, Abi." kata Calvin menenteramkan pada malam ketujuh.

Abi Assegaf bernafas berat, bersandar ke tumpukan bantal. "Kamu tidak akan meninggalkan Abi, kan?"

"Aku akan selalu di sini...bersama Abi."

"Semua orang seperti meninggalkan Abi. Mereka tak punya waktu..."

Rasa sayang membesar di hati Calvin. Teramat sayang ia pada pria yang telah lama dirawatnya. Tega sekali para pemilik asli menyia-nyiakan pria sebaik Abi Assegaf. Mereka tak menyadari, kualitas waktu sangat berharga.

Sepanjang sisa malam itu Abi Assegaf tidak tidur. Paginya, ia ingin berjalan-jalan ke taman rumah sakit. Calvin menuruti kemauannya setelah berkonsultasi dengan dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun