Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Selingkuh Hati Malaikat Tampan] Wajahmu Mengalihkan Duniaku

14 September 2018   06:00 Diperbarui: 14 September 2018   08:35 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku? Yah begini...foto model sederhana, tak punya mobil, suka memasak, dan berusaha mengelola cake shop dengan modal pinjaman." Calisa tertawa ringan di antara sakit hatinya.

"That's all?"

Anggukan Calisa tak memuaskan. Namun, Calvin memilih menghargai privasi.

Notifikasi Whatsapp grup berbunyi. Refleks Calvin menepuk dahi. Ia lupa mengaktifkan mode hening di iPhonenya. Toh penasaran juga. Sekalian saja lihat isinya.

Jemarinya bergerak naik-turun di trackpad. Scroll, membaca perbincangan seru tentang link berita yang dibagikan salah satu member. Ini grup para blogger. Aktif sepanjang waktu. Membersnya seakan kebanyakan energi. Praktis mereka aktif terus dari pagi hingga pagi lagi.

"Ada berita menarik?" Calisa menanyainya.

"Yups. Putri Ustadz Saleh pergi dari rumah. Semua stafnya terus mencari."

Tegukan coklat hangat yang tengah dinikmati Calisa, terlompat keluar. Wanita itu tersedak. Calvin menepuk lembut punggungnya.

Tanpa menyadari perasaan Calisa, ia meneruskan ceritanya. Menurut berita dari media mainstream itu, Ustadz Saleh marah besar. Mubaligh terkenal asal Minang itu menuduh putri tunggalnya membangkang. Sang putri tak pernah menuruti perintahnya. Menolak berhijab, terjun di dunia modeling, berteman dengan Non-Muslim, dan banyak pelanggaran lainnya. Dai satu ini memang terkenal keras. Beberapa pengamat menilai ceramah-ceramahnya radikal. Anehnya, walaupun fanatik beragama, Ustadz Saleh menikahi wanita bule keturunan Inggris.

"Calvin, aku takut..." desah Calisa, merapatkan tubuh pada Calvin.

Sesaat Calvin tertegun. Mengapa Calisa begitu takut? Ya, Allah, wajah innocent itu, ekspresi ketakutan itu, mirip sekali dengan Silvi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun