Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Selingkuh Hati Malaikat Tampan] Wajahmu Mengalihkan Duniaku

14 September 2018   06:00 Diperbarui: 14 September 2018   08:35 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Calisa melakukan gerakan memutar dengan anggun, hati Calvin berdesir. Serasa terlempar dalam deja vu. Beberapa tahun sebelum menikahi Silvi, ia juga sering berjalan-jalan di runway. Membawakan koleksi terbaru desainer-desainer yang tak meragukan talentanya. Calvin mencintai profesi peragawan, sama seperti dirinya mencintai jaringan supermarket dan blog pribadinya.

Pria berjas grey itu terhipnotis pesona Calisa. Mata sipitnya tak lepas memandangi satu titik di catwalk. Usai penampilan Calisa, Calvinlah orang pertama yang memberikan applause. Disusul audience lainnya. Sukses menerbitkan senyum manis dari sang model.

"Good job, Calisa." Calvin melempar komplimen saat menemui wanita itu di backstage.

"Thanks. Because of you..."

Keduanya saling pandang penuh arti. Fashion show malam ini memuaskan. Calisa memang berbakat. Langsung saja akun Instagramnya banjir pujian netizen. Calvin begitu bangga pada wanitanya.

"Setelah ini, aku punya hadiah untukmu." bisik Calvin, mengedip misterius.

"Wow...apa itu?"

**    

Kerlip bintang menyaingi pendar cahaya lampu kota. Meski begitu, dua entitas berbeda itu tetap memperindah malam. Citylight yang memesona berpadu dengan kilau bintang, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?

Tepat ketika tengah malam, Calvin mengajak Calisa kencan mewah berkeliling kota dengan Limousine. Tak ada BMW putih malam ini. Biarkan Limousine dengan supir pribadinya saja yang hadir. Limousine mewah itu melaju dalam kecepatan sedang.

"Jadi, ini hadiah yang kamu maksud?" Calisa membuat konklusi, melingkarkan lengannya di leher Calvin. Disambuti anggukan si pemilik Limousine.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun