Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelakor Bertemu Malaikat

9 Agustus 2018   05:51 Diperbarui: 9 Agustus 2018   07:25 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pergi kamu, pelakor! Jangan ganggu suamiku lagi!"

Perempuan yang baru saja ditahbiskan menjadi ibu dengan kateter terpaasang itu, meneriakinya. Wajahnya bertambah pucat. Satu tangannya meraih gelas di atas nakas dan melemparkannya. Nyaris saja mengenai wanita lain yang menjadi objek pelampiasan kemarahannya.

Prang!

Bunyi gelas pecah merobek kesadaran si wanita yang dituduh pelakor. Ternyata Allah masih sayang padanya. Lemparan ibu muda pengidap Post Partum Depresion itu gagal mengenai dirinya.

"Syifa, cukup! Berhentilah menyalahkan Evita!"

Dari pintu yang terbuka, masuklah pria itu. Pria yang teramat dicintai dua wanita di dalam ruang rawat super lengkap ini.

"Tega sekali kamu, Adica! Aku ini istrimu! Tapi kamu lebih membela pelakor ini!"

"Dia bukan pelakor,"

"Ingat Adica, aku baru saja melahirkan putrimu. Dua anak kembar sekaligus. Seharusnya kau menghargaiku."

Tak tahan mendengar pertengkaran itu, si wanita tertuduh pelakor balik kanan. Lirih meminta permisi. Berjalan cepat meninggalkan ruangan.

Di koridor, ia menyandarkan tubuhnya ke dinding. Menenangkan gemuruh di hati. Sakitnya dituduh pelakor. Hanya karena ia pernah mencintai sosok itu. Lalu kini datang dengan niat baik, tetapi niat itu disalahartikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun