Tubuh membeku itu tetap saja diam. Diam dalam keabadian.
"Pembaca pun mengagumimu. Aku, istrimu, sangat mencintaimu. Begitu cintanya sampai aku ikhlas bila sepanjang hidup harus kukotori tanganku dengan formalin. Sungguh aku ikhlas, Calvin. Aku juga ikhlas bila harus melewatkan sisa usiaku dengan tinggal bersama mayat."
Di luar sana, langit menghitam. Awan Nimbus bergulung menakutkan. Gemuruh petir sejalan dengan gemuruh di hati Evita.
** Â Â Â
https://www.youtube.com/watch?v=QuB4visGtbM
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!