Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

THR untuk Pendosa

6 Juni 2018   05:15 Diperbarui: 6 Juni 2018   05:33 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sebelah mana, Koh?"

Aku sedikit kaget. Koh lagi, pikirku. Sering sekali aku dipanggil seperti itu. Panggilan yang keliru, karena aku sama sekali bukan keturunan Tionghoa.

"Lurus sedikit lagi, Pak. Nah, rumah kecil di depan mobil putih itu." tunjukku.

Mobil travel berhenti. Aku bergegas turun, mengucap terima kasih, dan berjalan memasuki rumahku. Dua batang lampu memuntahkan cahaya di teras sempit. Pintu terbuka, istriku tersenyum hangat menyambutku.

"Assalamualaikum," sapaku kaku. Aku tertawa dalam hati. Mana mungkin pendosa sepertiku mengucap salam semulia itu?

"Waalaikumsalam. Nico Sayang, kamu pasti capek. Sudah buka? Ada teh hangat dan makanan di meja."

Tangan halus itu menuntunku masuk. Wangi manis menyerbu hidungku. Di meja makan, tersaji nasi, sup ayam, kurma, dan takjil kesukaanku. Keningku berkerut. Mata sipitku mencerminkan tanya.

"Aku bantu-bantu di rumah tetangga. Lumayan hasilnya." jelas istriku, menjawab tanya yang tak sempat terucap.

Mendengar itu, hatiku beku. Kepala keluarga macam apa ini? Menafkahi istri saja tak bisa. Kubiarkan istri cantikku, wanita lembut keturunan Tionghoa-Jerman itu, bekerja keras. Apa gunanya diriku?

"Hulya," panggilku lembut, sedih bercampur menyesal.

"Jangan kerja lagi ya? Biar aku saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun