Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pria Pamit Pada Wanita, Mengusirnya Secara Halus Atau Benar-benar Menganggapnya Penting?

4 Mei 2018   05:39 Diperbarui: 4 Mei 2018   05:40 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya meeting dulu ya."

Kemarin, seorang pria berkata begitu pada Young Lady. Kalau pria itu berharap respon yang hangat, dia kurang beruntung. Young Lady dingin-dingin saja. Bahkan nyaris tak peduli. Walaupun dalam hati kesal, sedikit merasa kehilangan, dan bertanya-tanya.

Sebuah kalimat sederhana. Sesederhana lagu Balonku Ada Lima yang pernah dinyanyikan secara jazz oleh Tompi. Ada sebagian orang yang menganggapnya penting, sebagian lagi tidak.

Young Lady cantik jadi kesal sendiri. Buat apa pamit? Meeting ya tinggal meeting saja. Memangnya penting untuk Young Lady harus tahu? Ia dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa...ups, itu kan lirik lagu. Young Lady tidak butuh kata pamit, hanya butuh bukti saja. Bukti ketulusan yang teruji dan bisa dipercaya. Kecuali pamitnya sambil kasih lagu, main piano buat Young Lady, atau maksimal pamitnya sambil bawain coklat, dress cantik, green tea, vanilla milkshake, kalung, or bunga lily buat Young Lady cantik. Atau, sekalian aja pamitnya sambil main piano, bawain lagunya Tulus yang judulnya Pamit. Woooo nggak kreatif!

Lama-lama Young Lady jadi berpikir. Untuk apa seorang pria pamit pada seorang wanita? Apa pentingnya? Apa gunanya? Toh wanita belum tentu benar-benar ingin tahu dan peduli. Masih untung kalau si wanita peduli. Kalau tidak, percuma dong.

Di rumah, Young Lady punya seorang laki-laki yang berstatus ayah. Walau itu hanya status palsu, seperti lagunya Vidi Aldiano. Si ayah tidak pernah pamit pada orang rumah tiap kali mau pergi. Ya pergi begitu saja. Tidak pernah pamit. Tidak pernah berubah walau ditegur berkali-kali. Pergi sekehendak hati, tanpa permisi, pulang pun semaunya saja. Sudah biasa. Lelaki meremehkan wanita dengan tidak mau mengucap kata pamit walau hanya sepatah kata. Seriously, itu yang terjadi di rumah Young Lady.

Balik lagi. Ada orang yang menganggap penting sebuah kata pamit, ada yang tidak. Ungkapan pamit sebenarnya sepele saja. Namun bisa menimbulkan dampak cukup besar.

Ada beberapa kemungkinan motif seorang pria pamit pada seorang wanita. Pertama, mengusir secara halus. Memintanya jangan mengganggu si pria selama seharian atau beberapa hari ke depan. Dengan berpamitan, wanita akan tahu diri dan tidak mengganggunya. So, pria bisa bebas melakukan apa saja. Termasuk bermain di belakang dengan lain orang. Eits, itu kan lagunya Ran.

Kedua, si pria berbohong. Ngakunya pamit meeting atau ada urusan ke luar kota/luar negeri, tahunya dia ada affair dengan perempuan lain. Pamit dengan alasan meeting dan urusan pekerjaan menjadi dusta semata. Agar si wanita tidak resah dan gelisah seperti kata Chrisye dalam lagunya. Pria pamit dengan alasan ini-itu seakan menjadi senjata andalan pria untuk mengelabui wanita. So, jangan heran bila ada wanita yang terpedaya dan tertipu dengan alasan-alasan palsu prianya. Kemungkinan pertama dan kedua sangatlah kejam. Merugikan wanita.

Ketiga, pria benar-benar menganggap si wanita penting baginya. Ia tak ragu mengatakan kemana ia akan pergi, ada kegiatan apa saja hari itu, bercerita tentang aktivitasnya, dll. Pria seperti ini sangat, sangat jarang ada di dunia. Begitu pentingnya si wanita sampai-sampai mau kemana hari ini pun si wanita harus tahu. Tak peduli bagaimana pun reaksi si wanita. Pria dalam kemungkinan ketiga ini betul-betul menghargai dan menganggap si wanita ada. Di mata pria, si wanita yang dipamitinya itu sangat istimewa dan ia cintai. Namun, ingat. Kemungkinan ketiga ini jarang sekali terjadi. Bukankah jarang ada pria yang memuliakan wanita dan sungguh-sungguh mencintainya? Semua pria jahat. Yang baik hanya Nabi Muhammad. Sepertinya, "A Charming Angel With The Slanting Eyes" a.k.a "Calvin Wan" yang kemarin pamit meeting dengan Young Lady tidak termasuk kemungkinan ketiga. Paling-paling hanya kemungkinan pertama dan kedua.

Buat para wanita, hati-hatilah kalau ada seorang pria yang pamit atau berbuat hal-hal yang kesannya menganggap diri kalian penting. Belum tentu kenyataannya seperti itu. Bisa saja ia hanya mempermainkan perasaan kalian. Banyak sekali pria yang kerjanya hanya memberi harapan palsu. Di depan menganggapnya wanita yang sangat penting, di belakang tetiba mempermainkannya. Jangan mudah percaya pada perlakuan sok manis makhluk Tuhan bernama pria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun