Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanyakan Hal Ini Pada Orang-orang yang Kalian Cintai

2 Mei 2018   06:02 Diperbarui: 2 Mei 2018   07:03 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (pixabay)

"Pernahkah aku membuatmu menangis?"

Pertanyaan itulah yang ditanyakan Young Lady cantik pada seorang pria hari kemarin. Pria itu menjawab tidak. Padahal Young Lady sering melukainya. Menyakitinya dengan sengaja, menjadikannya sebagai pelampiasan. Walau di sudut hati ada yang bicara lain.

Mungkin kesedihannya masih bisa ditoleransi hingga tak perlu mengeluarkan air mata, pikir Young Lady. Namun ternyata ia mengaku sudah tak merasa sedih lagi dan telah terbiasa. Terbiasa apa? Terbiasa disakiti? Sungguh aneh bila ada pria yang terbiasa disakiti wanita.

Terkadang timbul rasa kasihan. Padahal ia sama sekali bukan sosok yang diinginkan Young Lady untuk terus di sini. Young Lady mengharapkan beberapa sosok lain yang jauh lebih tampan dan lebih baik dari dirinya. Tapi Young Lady tak ada pilihan lain. Memangnya bahagia ya hidup seperti itu? Tidakkah menyiksa diri? Lama-lama ia bisa stress bila bersama wanita cantik pencari pelampiasan terus-menerus. Kompasianers pria mungkin bisa menjawab pertanyaan Young Lady: apakah ini wajar di mata pria? Young Lady bukan laki-laki, jadi tak tahu pasti perasaan mereka. Bisa-bisa "A Charming Angel With Slanting Eyes" benar-benar terluka dalam jika terus mendampingi Young Lady. Akankah sayap malaikat patah karena luka yang dalam?

Jadi ingat lirik lagunya Rossa: aku menyesal telah membuatmu menangis. 'Membuatmu menangis', dua kata itu yang digarisbawahi di sini. Itulah inti pertanyaan Young Lady padanya kemarin.

Mungkin terasa aneh bila ada seorang wanita yang bertanya begitu pada seorang pria. Jika pria yang melontarkan pertanyaan demikian, rasanya tak terlalu ganjil. Bagi Young Lady, air mata tak hanya milik wanita. Pria pun boleh dan wajar mengeluarkan air mata, jika memang ada alasannya.

Lewat potongan pertanyaan di atas, Young Lady ingin menarik perhatian Kompasianer. Ada satu hal yang disorot dalam tulisan cantik ini: pertanyaan simple, namun dapat menimbulkan bermacam jawaban. Cobalah tanyakan hal ini pada orang-orang yang kalian cintai.

"Pernahkah aku membuatmu menangis?"

Pertanyaan itu akan memunculkan berbagai kemungkinan jawabannya. Kemungkinan pertama, pernah. Kemungkinan kedua, tidak pernah. Kemungkinan ketiga, pernah tapi sebenarnya tidak pernah. Jawaban itu hanya dibuat-buat untuk membuat kita merasa bersalah. Keempat, tidak pernah tapi sebbenarnya pernah. Menutup-nutupi demi menjaga perasaan kita.

Pernah menangis karena orang yang dicintai belum tentu hanya karena kesedihan semata. Menangis bisa menjadi pertanda haru, kehilangan, dan bahagia. Mungkin saja kita membuatnya sangat bahagia sampai-sampai ia terharu dan menangis. Bila orang yang dicintai meninggal, kemungkinan besar orang akan menangis karena kehilangan. Walau ada sebagian yang mampu bersikap tegar. Menangis karena disakiti pun sudah sering ditemui pada kebanyakan orang.

Bila jawabannya tidak pernah, masih ada dua opsi lain sebagai penyebabnya. Pertama, karena ia benar-benar tegar dan terbiasa disakiti. Kedua, karena sesungguhnya ia tak mencintai atau menyayangi kita. Alhasil ia tak merasakan apa-apa saat kita sakiti. Opsi pertama lebih jarang terjadi. Opsi kedua, bila terjadi, akan menjadi kenyataan yang menyakitkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun