Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Spesial] Melodi Silvi, Malam Penuh Syafaat untuk Malaikat Tampan Bermata Sipit

30 April 2018   06:21 Diperbarui: 30 April 2018   08:27 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

A world where we live forever

This beautiful worldly life has an end

It's just a bridge that must to be crossed

To a life that will go on forever (Maher Zain-This Worldly Life).

**       

Malam ini begitu hening. Malam pertengahan Sya'ban yang indah dan damai. Di saat inilah Calvin bermunajah pada Rabbnya. Mengharap kasih dan ampunanNya.

Ia bersujud, menghadapkan wajah tampannya ke bawah. Mencari ketenangan dan rengkuhan tanganNya. Bulan Sya'ban sering kali terlupakan. Umat lebih fokus pada Rajab dan Ramadhan. Namun, Calvin selalu mengingatnya. Sama seperti bulan-bulan lainnya, di bulan ini ia banyak beribadah. Banyak beramal.

Malam ini, Calvin memperbanyak shalat sunnah. Sejak pagi hingga malam, ia tebarkan banyak kebaikan. Berbagi untuk banyak orang. Kini, saatnya ia penuhi kekayaan rohaninya sendiri. Shalat dan zikir menjadi ibadah yang sangat pribadi. Bersifat individu, hanya antara diri pribadi dan Allah.

Muslim Non-Pribumi dan blogger super tampan itu membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali. Bacaan pertama diniatkan untuk memperoleh umur panjang, bacaan kedua untuk mendapatkan banyak rizki, dan bacaan ketiga untuk memohon ampunan. Calvin membaca ayat-ayat itu dengan penuh cinta dan kasih. Suara bassnya yang empuk begitu lembut dan merdu. Bacaan Al-qurannya sempurna tanpa cela. Tak satu pun tajwidnya yang keliru.

Selesai membaca Yasin, Calvin larut dalam komunikasi transendentalnya pada Illahi. Amat berharap dirinya punya kesempatan bertemu lagi dengan bulan mulia. Memohon kesembuhan, umur panjang, dan kembalinya Silvi. Ia tak lagi mengharapkan pendamping hidup. Dinda dan Syifa, cukup sudah dua wanita itu saja yang menghiasi lembar-lembar cerita cintanya. Toh dia tahu diri. Calvin tak cukup sehat untuk menikah dan memiliki keturunan. Pria mandul pembawa penyakit, begitu ia pernah dimaki seorang pria kompetitor bisnisnya.

Di malam mulia ini, Allah turun untuk mengampuni hamba-hambaNya yang ingin bertobat. Allah memberikan syafaatnya secara penuh. Nisfu Sya'ban, saat ampunan dan syafaat tercurah sempurna. Lirih, Calvin berdoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun