Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Melodi Silvi] Romantisme Direktur Utama

13 April 2018   05:32 Diperbarui: 13 April 2018   05:40 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada yang berbeda dari kebanyakan ruangan direktur lainnya: grand piano. Ya, berdiri anggun grand piano hitam di seberang ruangan. Elegan dan berwibawa. Sangat khas Calvin dan Adica.

"Ya Allah...dia masih mempertahankan piano itu." desah Calvin.

"Pasti dia sering memainkannya jika sudah penat dengan pekerjaannya." timpal Syifa.

Di antara tumpukan dokumen, terselip sebuah buku. Syifa membaca judulnya: To Kill A Mockingbird. Membuka-buka halaman buku. Melihat ujung halaman yang terlipat. Terdapat noda darah di bagian atas. Mata Syifa berkaca-kaca. Buku dalam genggamannya bergetar nyaris jatuh.

Ternyata tumpukan dokumen itu tak hanya berkaitan dengan perusahaan. Di tumpukan terbawah, nampak berlembar-lembar kertas hasil laboratorium. Logo rumah sakit tercetak di atasnya. Hasil medical check upnya selalu buruk. Semakin buruk dari waktu ke waktu, dilihat dari tanggal dan bulannya. Tangis Syifa pecah. Calvin memeluk lembut pundaknya.

"Mengapa Adica tak pernah memberi tahuku? Mengapa aku terlambat mengetahuinya?" Syifa terisak-isak. Perlahan Calvin menggamit lengannya menjauhi meja. Dia memapah Syifa ke kursi di depan grand piano. Bernyanyi dan bermain piano dapat meringankan hati.

Dimana dirimu

Ingatkah padaku

Ku selalu di sini

Meniti bayangan

Kuterimakan keadaanku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun