"Maafkan Ayah, Sayang. Ayah janji...tidak akan meninggalkan Silvi lagi." janji Calvin penuh kesungguhan.
Bukannya terbujuk, Silvi kian marah. Ketika Calvin mencoba memeluknya untuk kedua kali, Silvi mendorongnya. Calvin tetap sabar. Mulai sekarang ia berusaha terbiasa disakiti. Kesabaran dan keikhlasan menjadi kekuatannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!