Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Melodi Silvi] Garis Pemisah Cinta dan Benci

19 Maret 2018   07:25 Diperbarui: 19 Maret 2018   08:48 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
powerofpositivity.com

Di tengah suasana duka, masih tersisa sepercik keramahan. Adica datang sendirian. Tanpa supir, tanpa Syifa, tanpa Silvi.

Audi A6 hitam itu meluncur menembus malam berkabut. Calvin duduk di samping Adica. Revan, Anton, dan Albert di bangku belakang. Tawaran Calvin untuk mengemudi ditolak Adica. Sudut hati Calvin mengalirkan rasa kecewa.

"Kamu berharap Silvi ikut menjemputmu, ya?" tebak Adica.

"Iya. Tapi sepertinya...dia tidak menginginkan kepulanganku." lirih Calvin.

Traffic light menyala merah. Adica menepuk pelan pundak sepupunya. "Bukan begitu. Silvi merindukanmu. Dia hanya butuh waktu..."

"Jangan menghiburku, Adica. Aku sudah tahu yang sebenarnya."

Adica terdiam. Di belakang, ketiga sahabat Calvin merasa iba. Miris bila mengingat buruknya hubungan Calvin dan putri semata wayangnya.

**     

Selalu kucoba tuk lupakan

Cerita lama yang menjadi buku

Terlanjur sudah ku membaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun