Jelas di sini terdapat benturan kepentingan. Benturan kepentingan ini bisa jadi sangat merugikan pihak lain. Bagaimana tidak, sampai-sampai terlontar opsi pernikahan utama diundur tahun depan. Itu artinya mengganggu, kan? Merugikan, kan? Menggoyahkan rencana yang telah lama disusun sebelumnya, kan?
Wajarkah bila Young Lady merasa tidak adil? Melihat wujud nyata egoisme di depan mata, Young Lady cantik merasa tidak adil, dipermainkan, dan sedikit kasihan pada kedua calon pengantin. Walau Young Lady tak menyayangi dan tak punya kedekatan emosional dengan mereka.
Jauh di dalam hati, tersimpan rasa benci dan kecewa pada adik perempuan itu. Umurnya lebih dewasa dari Young Lady, tapi egoisnya tingkat tinggi. Kalau bertemu dia nanti, jangan harap Young Lady akan bersikap hangat dan menganggapnya saudara. Cukup tolak pinggang saja sambil berikan tatapan dingin tanpa senyum dan tanpa kedip. Begitulah gesture yang biasa ditunjukkan Young Lady pada orang-orang yang tidak disukai dan pernah menyakiti.
Apa yang bisa kita refleksikan dari sekilas kisah tidak menyenangkan ini? Dalam benturan kepentingan keluarga dan kepentingan lainnya, milikilah semangat altruisme. Lawan dari egoisme adalah altruisme.
Altruisme sendiri adalah perhatian yang mementingkan kesejahteraan orang lain tanpa memikirkan diri sendiri. Bentuk kebajikan yang sangat didukung berbagai budaya dan agama. Ada pula yang menyebutnya iman etika. Altruisme banyak dikaji dalam Psikologi evolusioner, Biologi, dan Sosiologi.
Tindakan yang terdorong dari altruisme disebut tindakan altruistik. Tindakan altruistik didasari cinta kasih, semangat melayani, tanpa pamrih, dan kecenderungan untuk membahagiakan orang lain. Jika seseorang melakukan tindakan altruistik, balasan surgawi dan duniawi bukan lagi hal penting yang diharapkan.
Altruisme pun diajarkan dalam berbagai agama. Altruisme diajarkan dalam Iman Kristen dan Katolik. Mengajarkan bahwa tiap orang harus mengasihi orang lain seperti mengasihi dirinya sendiri. Seperti tercantum dalam Ayat Alkitab:
Yoh. 13: 34-35
"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Mat. 5: 7
"Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."