** Â Â Â
Buru-buru Silvi memutar kursi rodanya. Wajahnya sendu berurai air mata. Seorang wanita paruh baya berambut putih menghapus lembut air matanya.
"Nggak apa-apa, Non Silvi...nggak apa-apa. Ayahmu hanya butuh sendiri." hibur wanita paruh baya itu.
"Tapi Ayah sedih! Ayah lagi sakit!"
Rupanya Silvi sudah tahu. Tak mudah menyembunyikan sesuatu dari anak cantik itu. Melepas kasar pegangan tangan pengasuhnya, Silvi menggerakkan kursi rodanya ke pintu depan.
"Non Silvi, mau kemana?"
"Mau ke biara, ketemu Suster Rossie!/"
** Â Â Â Â