Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mahasiswa "Zaman Now", Jangan Ragu Belajar Hal Baru

10 Februari 2018   05:58 Diperbarui: 10 Februari 2018   07:38 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada cinta yang sejati

Ada sayang yang abadi

Walau kau masih memikirkannya

Aku masih berharap kau milikku

Sejauh ku melangkah

Hatiku kamu

Sejauh aku pergi

Rinduku kamu

Masihkah hatimu aku

Meski ada hati yang lain

Ada cinta yang sejati

Ada sayang yang abadi

Walau kau masih memikirkannya

Aku masih berharap kau milikku

Andai harus terpisahkan

Mungkin inilah takdir cintaku

Ada cinta yang sejati

Ada sayang yang abadi

Walau kau masih memikirkannya

Aku masih berharap kau milikku

Masih berharap kau untukku

Ayo tebak, itu lagu apa? Awalnya, Young Lady cantik mau langsung sebutkan judulnya. Tapi kalau langsung disebut, jadinya nggak seru. Kompasianers tebak dulu dong. Kalau bbisa tebak, berarti kalian pintar! Eits, nebaknya jangan sambil gugling ya.

Lagu itulah yang sering dimainkan Young Lady dengan cantik satu setengah bulan terakhir. Dengan piano, dengan mengandalkan feeling dan perasaan. Ah, kebanyakan pakai perasaan ya.

Kemarin sore, Young Lady duduk cantik di depan piano. Pelan-pelan mengurai kunciran rambut, menyisirnya dengan rapi, tersenyum cantik, lalu mulai main piano dengan cantik. Memainkan lagu yang tadi itu. Sesekali sepasang mata biru nan cantik ini terpejam menghayati indahnya musik. Sebuah lagu yang lembut, lagu yang mengingatkan Young Lady pada "Calvin Wan". Lembutnya itu lho...hmmmm, lembut tapi sulit. Yah mirip-mirip sosok "Calvin Wan" yang lagi di-personal branding dan belum dipensiunkan dari fiksi-fiksi cantik buatan Young Lady cantik. Intinya, lagu itu mengingatkan Young Lady padanya. Oooooow.......tuh kaaaaan, jadi bapeeeeeer!

Ok, back to focus. Bukannya tanpa alasan Young Lady hanya memainkan lagu yang sama tiap harinya dalam sebulan terakhir. Ceritanya, Young Lady lagi belajar membawakan lagu itu dengan cantik untuk sebuah acara 6 bulan lagi. Acaranya lumayan sakral juga. So, Young Lady tidak ingin mengecewakan.

Mengapa harus lagu itu? Simple saja: karena Young Lady suka makna lagunya yang dalam, dan lagu itu adalah salah satu soundtrack film yang diadaptasi dari novel. Anggap saja itu semacam lagu pamungkas atau lagu "babon" atau seperti para chef yang punya signature dish, anggap saja itu ciri khas. Kekhasannya ya terletak pada konsistensi penggunaan lagu itu. Seperti halnya Pemilik Hatiku punyanya Calvin Jeremy, Nostalgia yang juga dipopulerkan Calvin Jeremy, dan Bulan Dikekang Malam-nya Rossa. Nah, kira-kira begitulah.

Celakanya, lagu tersebut tergolong sulit. Lembut, tapi sulit. Sesulit menaklukkan hati kamu...ups. Lebih tepatnya, sulit dimainkan. Rumit, dan ada sentuhan gaya piano klasik di sana-sini. Butuh kepekaan tinggi dan latihan berulang-ulang sampai lancar.

Siapa Young Lady ini? Hanya gadis kesepian bermata biru dan cantik yang mengandalkan feeling dalam bermain piano. Dengarkan saja berulang-ulang lagunya, lalu mainkan dan cari nada-nada indahnya pelan-pelan. Begitu saja. Cukup pakai feeling saja. Lebih sulit memang, tapi cara itulah yang paling nyaman di tengah kesulitan dan keterbatasan.

Kali ini Young Lady jadi single fighter. Belajar sendiri, latihan sendiri, nyanyi sendiri, bikin improv sendiri. Aduh mirisnya...semuanya sendiri. Semoga kayak lagunya Geisha aja deh, Sementara Sendiri. Masa mau sendiri terus sih? Kapan ya, Young Lady nggak sendirian lagi? Nasib jadi orang cantik, bawaannya sendirian terus.

Tapi gara-gara itu, beberapa minggu lalu salah seorang anggota keluarga bermuka cantik yang sering disangka mirip orang India memuji Young Lady di depan calon suaminya yang tercinta. Kata si muka India, "Tahu nggak, dia belajar sendiri lho...keren kan?". Yeeee.....memangnya belajar musik sendirian enaaaaak? Nggak enak tauuuu....

Inginnya Young Lady punya seseorang yang bisa diajak latihan. Diajak latihan, bernyanyi, dan berimprovisasi bersama. Sayangnya sampai saat ini belum ada. Hmmm....sedih.

So, apa yang bisa direfleksikan dari peristiwa ini? Ya, benar. Mempelajari sesuatu yang baru. Keberanian untuk mempelajari dan menguasai hal yang sulit. Sama halnya seperti keberanian menyambut tantangan dan menaklukkan kesulitan.

Young Lady jadi ingat salah satu teman sekelas. Dia cantik, pintar, dan sangat fasih berbahasa Inggris. Sebut saja namanya Mawar...ups, bukan. Sebut saja namanya Calisa. Si Calisa ini mahasiswi yang berprestasi dan hebat. Bagaimana tidak, di sela kesibukannya berkuliah, dia punya sejumlah kegiatan non akademik yang sangat positif. Salah satunya adalah, belajar piano klasik. Dia mempelajarinya, memperdalamnya, mengikuti kursus, belajar lagi, semuanya dia lakukan dengan berani. Hanya sedikit teman-temannya yang tahu soal itu. Salah satunya Young Lady cantik yang tahu. Materi, waktu, dan kemampuan yang dimiliki ia kerahkan untuk belajar piano. Salute, I adore you, my Dear Calisa. Ingin sekali Young Lady latihan bersamanya. Namun waktu dan kesibukan berbenturan. Mengapa tak latihan bersama "Calvin Wan" dan Calisa? Tidak memungkinkan. Sudahlah, belum rezeki.

Alhasil, Young Lady sendiri lagi. Latihan sendiri lagi. Udah kayak tokoh Sally dalam lagunya Peterpan yang selalu sendiri.

Di zaman yang lekat dengan sebutan zaman now, belajar sesuatu yang baru tergolong lebih mudah. Sudah ada Youtube, Instagram, dan aplikasi-aplikasi yang menawarkan kemudahan untuk mempelajari banyak hal. Gadget tidak hanya dipandang negatif, sebagai pemicu sikap antisosial dan kecanduan game. Bila dimanfaatkan secara positif, gadget dan internet dapat menjadi sumber belajar yang sangat bagus.

Laju informasi yang cepat, ditambah bermunculannya beragam aplikasi, membuat banyak hal dapat diakses hanya dengan ujung jari kita. Mau cari berita terbaru, isu terkini, e-book, musik, video tutorial, semuanya ada. Asalkan tersedia jaringan internet. Sekarang pun mendapatkan internet sudah terjangkau. So, apa lagi yang perlu dipermasalahkan?

Tulisan cantik ini hanya untuk motivasi bagi para mahasiswa. Katanya mahasiswa zaman now, harus beda dengan mahasiswa zaman old. Segalanya mudah, akses internet mudah, belajar materi kuliah juga lebih mudah, apa lagi kalau mau belajar sesuatu yang baru. Pintu terbuka lebar dimana-mana.

Hei para mahasiswa zaman now, masih malas mempelajari sesuatu yang baru? Coba kalian lihat. Nyonya Besar, alias Mamanya Young Lady, yang sudah berumur, lebih dari setengah abad saja, masih semangat belajar sesuatu yang baru. Atau mengingat hal yang dulu pernah dipelajarinya. Minggu lalu, Nyonya Besar sibuk membuka tutorial merangkai bunga di Youtube. Mulai dari tutorial tanpa narasi dan penjelasan, sampai tutorial lengkap dengan penjelasan dan dialog berbahasa Inggris! Keren kan? Rajin kan? Alhasil, vas bunga yang sekarang tergeletak manis di meja tamu sudah dipenuhi rangkaian bunga yang cantik hasil kreasi Nyonya Besar. Young Lady cuma bantu sedikit. Masa mahasiswa yang umurnya rata-rata 18-22 tahun saja kalah dengan Mommy-Mommy zaman old yang sudah berumur lebih dari setengah abad? Malulah...

Masih mau ngeles apa lagi? Tak ada kuota internet? Pergilah ke kampus, cari WiFi. Pelajari hal-hal yang ingin kalian pelajari. Tidak punya dana dan sumber daya untuk belajar? Berteman dan berorganisasilah dengan orang-orang yang pasionnya sama dengan kalian. Dapatkan ilmu sebanyak mungkin dari mereka. Dari pada waktu kalian terbuang untuk hal-hal negatif yang tidak penting, cobalah gunakan untuk mempelajari hal baru. Dari pada mengacungkan kartu kuning pada presiden dan diprovokasi partai tertentu, lebih baik belajar sesuatu yang baru demi meraih masa depan yang lebih cerah. Keterampilan yang dipelajari di masa sekarang sangat bermanfaat di masa depan. Dari pada memaki-maki pemerintah di sosial media, lebih baik gunakan sosmed untuk belajar sesuatu yang baru.

Kompasianer, ada yang mau temani saya latihan membawakan lagu itu? Tapi sebelumnya, tebak dulu dong apa lagunya. Kalau bisa dan kalian mau, dapat salam cantik dan peluk cantik dari Young Lady yang juga cantik. Ayo, siapa yang bisa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun