Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati, Ikhlas

13 Januari 2018   06:04 Diperbarui: 13 Januari 2018   09:00 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Angan Fonny kembali merangkai sepotong kenangan. Sementara sepasang mata sipitnya terhujam pada sosok Calvin dan Silvi yang tengah berpelukan, ia mulai memutar ulang kenangannya.

"Kukira kamu masih marah padaku, Silvi." Calvin berujar lembut, mencium kening dan pipi istri cantiknya.

"Aku bukan marah, tapi lelah menghadapimu." Silvi berbisik, melingkarkan lengannya di pinggang Calvin.

Satu tangan Calvin mendarat mulus di kepala Silvi. Dibelainya rambut panjang wanita itu.

"Sorry..."

"No problem. Aku hanya minta, jangan mengulanginya lagi."

"Bagaimana bila kuulang?"

Sejurus kemudian, Calvin menempelkan keningnya di kening Silvi. Jarak mereka begitu dekat. Mata Silvi membulat ketakutan.

"No way...kumohon jangan ulangi lagi. Jangan peluk wanita mana pun lagi selain aku, dan jangan gugat cerai lagi."

Mendengar itu, Fonny merasakan hatinya tertusuk. Sesaat ia merasa dirinya tak diperlukan lagi. Pelan-pelan ia balik kanan, lalu berjalan pelan menuju pintu. Berharap tak ada yang memperhatikan. Hampir saja tangannya menekan handel pintu, saat didengarnya suara Silvi memanggilnya lembut.

"Fonny, terima kasih ya. Terima kasih sudah membantuku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun