Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Psikolove, Akhirnya Ku Menemukanmu (11)

12 Januari 2018   06:35 Diperbarui: 12 Januari 2018   08:27 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebentar lagi Clara tak bisa lagi menikmati lezatnya masakan Sarah. Kurang lebih tujuh bulan ke depan, Sarah akan menikah. Ia dilamar seorang enginer berdarah campuran Jawa-Melayu-India. Sarah beruntung. Bisa menikahi pria berdarah keturunan non-pri. Gen anak-anaknya kelak akan bagus. Memang lebih mudah untuk mencintai orang yang mirip satu sama lain.

Ironis. Sarah akan menikah, Clara malah putus dengan Adica. Silvi dan Calvin masih tak jelas status perasaannya. Calvin pun alasan utama Clara walk out dari Adica. Sang kakak tengah menyemai bunga-bunga cinta, kedua adiknya malah patah hati. Keadaan terbalik. Betul-betul terbalik.

Pintu kantornya diketuk. Kotak bekalnya baru tersentuh setengahnya. Clara beranjak membukakan pintu. Intan berdiri di ambangnya, lalu memeluk Clara. Mencium pipinya, lalu mencubit pipi chubby wanita Aries itu.

"Hei...mau datang kok nggak bilang dulu sih?" Clara menyapa ramah, mempersilakan sepupunya masuk.

Sang sepupu, yang telah menikah di akhir tahun lalu, melangkah masuk. Duduk di kursi besar di depan meja kerja, lalu mulai bicara.

"Aku sengaja ke sini. Mau bilang terima kasih karena kamu mau bantu pernikahanku kemarin."

Wajah Clara tetap datar. Intan tersenyum, namun Clara tak membalasnya. Ia menarik kembali senyumnya. Clara memang sulit ditebak.

"Aku tidak butuh terima kasih," kata Clara setelah terdiam sejenak.

"Ya sudahlah. Yang penting aku sudah bilang. Tanpa bantuanmu, aku akan kesulitan menutupi biaya pernikahanku..."

"Harusnya kamu berterima kasih pada Silvi." sela Clara.

Kerutan kecil muncul di keningnya. Intan memandang Clara tak mengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun