Say you'll remember me
Standing in a nice dress, staring at the sunset babe
Red lips and rosy cheeks
Say you'll see me again even if it's just in your wildest dreams
Wildest dreams (Taylor Swift-Wildest Dreams).
** Â Â Â
Ekor matanya menangkap siluet empat sosok berjalan memasuki gerbang. Satu per satu ia kenali. Dekat, dekat, kian dekat. Itulah mereka. Empat sosok yang ditunggunya.
Empat pasang kaki berbalut sepatu-sepatu mahal berdentam di lantai marmer. Disusul empat buah suara dari berbagai ambitus berbeda mulai bicara. Suara mezosopran, suara sopran, suara barithon, dan suara bass. Pemilik suara bass itu paling dominan. Ia familiar, sangat familiar.
"Calvin...masihkah kamu ingat aku?" desis gadis cantik itu, iris mata birunya menelusuri lekuk tubuh pria tampan pemilik suara bass yang baru saja lewat itu.
Tuxedo hitam, belahan rambut yang sangat rapi, senyum menawan. Semua itu menyempurnakan penampilannya. Calvin Wan, dari tahun ke tahun tetaplah tampan. Tubuhnya yang semula ramping mulai sedikit berisi. Namun tak masalah, sungguh tak masalah. Paras wajahnya, sorot matanya, senyumnya, dan keteduhan tatapannya masihlah menawan. Memikat hati banyak wanita.
Berdiri di puncak tangga dengan gaun cantik berwarna magenta, pulasan merah di bibirnya, dan pipi yang menggemaskan, Silvi lekat memperhatikan Calvin dari manik matanya. Tatapan yang lembut, halus, jauh dari kesan agresif, ia layangkan pada pria oriental itu. Calvin, masihkah ingat pada dirinya? Bukankah ia berkata akan selalu ingat Silvi meski dirinya telah beristri?