Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Empat Hati, Empat Pasang Mata, Empat Sosok Pembawa Cinta

30 Desember 2017   05:48 Diperbarui: 30 Desember 2017   08:23 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Say you'll remember me

Standing in a nice dress, staring at the sunset babe

Red lips and rosy cheeks

Say you'll see me again even if it's just in your wildest dreams

Wildest dreams (Taylor Swift-Wildest Dreams).

**     

Ekor matanya menangkap siluet empat sosok berjalan memasuki gerbang. Satu per satu ia kenali. Dekat, dekat, kian dekat. Itulah mereka. Empat sosok yang ditunggunya.

Empat pasang kaki berbalut sepatu-sepatu mahal berdentam di lantai marmer. Disusul empat buah suara dari berbagai ambitus berbeda mulai bicara. Suara mezosopran, suara sopran, suara barithon, dan suara bass. Pemilik suara bass itu paling dominan. Ia familiar, sangat familiar.

"Calvin...masihkah kamu ingat aku?" desis gadis cantik itu, iris mata birunya menelusuri lekuk tubuh pria tampan pemilik suara bass yang baru saja lewat itu.

Tuxedo hitam, belahan rambut yang sangat rapi, senyum menawan. Semua itu menyempurnakan penampilannya. Calvin Wan, dari tahun ke tahun tetaplah tampan. Tubuhnya yang semula ramping mulai sedikit berisi. Namun tak masalah, sungguh tak masalah. Paras wajahnya, sorot matanya, senyumnya, dan keteduhan tatapannya masihlah menawan. Memikat hati banyak wanita.

Berdiri di puncak tangga dengan gaun cantik berwarna magenta, pulasan merah di bibirnya, dan pipi yang menggemaskan, Silvi lekat memperhatikan Calvin dari manik matanya. Tatapan yang lembut, halus, jauh dari kesan agresif, ia layangkan pada pria oriental itu. Calvin, masihkah ingat pada dirinya? Bukankah ia berkata akan selalu ingat Silvi meski dirinya telah beristri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun