Dalam hati, Wahyu mengakuinya. Namun ia tak ingin membenarkan hal itu di depan Calisa. Calvin Wan memang blogger super tampan yang sangat mengagumkan. Konsisten lewat program one day one article. Ia melawan penyakitnya dengan menulis.
"Mas Cinta, lihat penutup artikelnya. Penutup yang cantik menurutku. Calvin selalu menggunakan kata 'hanya' di akhir tulisan. Kata 'hanya' ini bermakna kerendahan hati. Apakah blogger lain menyisipkannya? Tidak, Mas Cinta. Hanya Calvin yang punya style seperti ini. Penutup artikel-artikelnya selalu cantik."
Hal ini pun benar. Perlahan tapi pasti, Calvin membangun stylenya sendiri. Melekatkan ciri khas yang membedakannya dari penulis lain. Ia bermain cantik di bagian penutup. Seperti kata Calisa, penutup artikel-artikel Calvin Wan selalu cantik dan rendah hati. Tetapi Wahyu enggan mengakuinya.
"Cukup. Sebaiknya, jangan ingat-ingat Calvin lagi." Wahyu menyela dengan nada tegas.
Sikap sentimental tercermin jelas. Benarkah "Mas Cinta"nya itu tidak menyukai Calvin? Mungkin Calvin memang salah di masa lalu. Namun, seperti itukah cara menunjukkan rasa tidak suka pada orang yang pernah berbuat kasar di masa lalu?
** Â Â Â