Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Psikolove, Akhirnya Ku Menemukanmu (1)

25 Oktober 2017   05:31 Diperbarui: 25 Oktober 2017   07:12 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Coba berfikir dari sisi aku

Pernahkah engkau merasakan rindu (Melly Goeslaw-Tak Tahan Lagi ost Eiffel I'm In Love).

**        

Pelan dan ragu, Clara melangkah menyusuri lorong garbarata. Langkahnya yang anggun dan raut wajah dinginnya menyita perhatian banyak orang. Menuai rasa penasaran di antara sekian banyak pria yang berlalu-lalang di sekitarnya. Clara, gadis yang terlihat cold tapi smart. Cantik menawan dengan rambut sepundak dan paras rupawan. Postur tubuhnya yang ramping menyempurnakan penampilannya.

Ia teringat percakapannya dengan Adica dua hari lalu. Adica tak bisa menjemputnya di bandara. Sebagai gantinya, Calvin yang akan datang menjemputnya.

Calvin? Sepotong nama itu melintas di benak Clara. Selama dua hari terakhir, Clara mencari tahu banyak hal tentang Calvin. Cukup sulit. Mengingat Calvin sangat tertutup dan menjaga privasi. Sama seperti Clara, Calvin tak suka meninggalkan jejak digital. Ia tidak aktif di sosial media. Hanya aktif sebagai blogger. Alternatif satu-satunya adalah membaca semua tulisannya. Clara yang cerdas dan kritis itu, akhirnya menemukan nama Calvin sebagai blogger yang sedang naik daun di media jurnalisme warga ternama yang berada di bawah grup media massa terbesar di Indonesia. Dari sanalah Clara menelusuri jejak Calvin. Ratusan Calvin dibacanya dalam hitungan jam. Tanpa bantuan siapa pun, Clara berhasil menemukan Calvin.

Apa yang terjadi? Sejauh ini, Clara salut pada Calvin. Tepatnya pada tulisan-tulisan dan konsistensinya. Clara yang tak mudah mengagumi orang lain, perlahan mulai tertarik. Ini tantangan baginya.

Selangkah demi selangkah, Clara melintasi check in room. Tanpa sengaja matanya tertumbuk ke arah pintu. Siapa pria tampan yang berdiri di sana itu? Mengapa pria berkemeja hitam itu menarik perhatiannya? Ganjil, Clara belum pernah langsung tertarik pada pandangan pertama ketika melihat seorang pria.

"Excuse me," sapa pria itu. Suara bassnya terdengar lembut dan maskulin.

"Apa kamu...Clara Carolina?"

Tak salah lagi. Pria tampan bersuara bass itu pastilah Calvin. Hati Clara berdesir cepat. Desiran aneh dan tak wajar. Tanpa diundang, tanpa permisi. Apa lagi ini? Desiran hati yang bercampur rasa senang. Mengapa ia senang bertemu Calvin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun