Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mata Pengganti, Pembuka Hati (1)

6 Oktober 2017   06:41 Diperbarui: 6 Oktober 2017   08:52 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Puisi terindahku hanya untukmu

Mungkinkah kau kan kembali lagi

Menemaniku menulis lagi

Kita arungi bersama

Puisi terindahku hanya untukmu (Andien-Puisi).

Wanita cantik berpostur mungil dan berkulit putih itu menari dan menyanyi. Berputar anggun, melakukan tarian indah. High heels setinggi dua belas senti di kakinya tak menghalangi gerakannya sedikit pun. Siapa sangka, jika penglihatan wanita ini tak begitu jelas. Ada sesuatu yang lain dalam dirinya.

Silvi Mauriska nama wanita itu. Alumni Universitas Parahyangan. Pernah menjadi ketua tim paduan suara mahasiswa. Sejak kecil, ia mempelajari modern dance. Beberapa kali diberi kesempatan menari dan menjadi tallent di beberapa televisi swasta. Sempat menjadi model beberapa brand lokal. Dipercaya pihak universitas untuk menjadi model dan mahasiswa inspiratif. Satu kali pernah masuk agency, namun akhirnya memutuskan keluar dan menjadi model freelance.

Setelah menikah, Silvi tetap menjadi model. Namun ia menjadi model untuk brand dan butik miliknya. Menurut Silvi, terasa ada kepuasan yang lebih besar. Lebih memuaskan dibanding menjadi model untuk brand milik orang lain.

Tak ada sesuatu yang terjadi karena kebetulan. Semua telah diatur dengan sempurna. Termasuk skenario hidup Silvi. Ia dinikahi model ternama, blogger, sekaligus pengusaha sukses bernama Calvin Wan. Sepasang suami-istri yang menekuni dunia modeling itu dikaruniai seorang putri cantik bernama Deatami Princessa Syahrena. Sejak berumur tiga tahun, Syahrena telah dilatih ballet dan mengikuti jejak Ayah-Bundanya.

Walau Silvi bukan model setenar Calvin, antusiasnya tetap menggelora. Ia ingin membuktikan bahwa wanita-wanita seperti dirinya bisa menekuni dunia modeling. Bidang apa pun terbuka untuk siapa pun yang senasib dengannya. Terjun di dunia modeling ia lakukan sebagai ajang pembuktian, ajang keberanian menembus keterbatasan.

Terkadang Silvi merasa pesimis. Wanita blasteran Sunda-Inggris itu merasa dirinya tidak cantik dan tidak tinggi. Namun rasa pesimistis itu dilawannya. Ia menampakkan seluruh aura dan menjadi dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun