Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mata Pengganti, Pembuka Hati (1)

6 Oktober 2017   06:41 Diperbarui: 6 Oktober 2017   08:52 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bisikan-bisikan kecil terdengar di sekelilingnya. Tak salah lagi, itu pasti dua sahabat dan keluarganya. Mereka telah kembali.

"Calvin, kami khawatir padamu." kata Elby setelah Calvin menyelesaikan Tahajudnya.

"No worries." balas Calvin singkat. Pelan-pelan bangkit berdiri dan melipat sajadahnya. Elby bergegas membantu tanpa diminta. Melipat rapi sajadah itu, kemudian menuntun Calvin kembali ke ranjang.

"Mama sudah tahu semuanya..." gumam Nyonya Roselina, matanya berkaca-kaca. Disambuti anggukan Adica dan Syifa, kedua adik Calvin.

"Kakak harus kuat...Kakak pasti sembuh. Allah bersama Kakak." Syifa terisak tertahan. Meraih tangan Calvin, lalu menggenggamnya.

"Be strong, Calvin." Adica berujar, sejak dulu ia tak pernah memanggil Calvin dengan sebutan 'Kakak'. Hanya Adica yang tahu pasti apa alasannya. Bukan karena tidak menghargai Calvin, justru karena alasan lain.

"Kalian tidak perlu sedih. Aku baik-baik saja." Calvin berkata menenangkan. Bergantian menatap wajah-wajah sendu di depannya.

"Siapa yang tidak sedih saat tahu orang yang disayanginya sakit keras?" komplain Nyonya Roselina.

"Mama, aku akan baik-baik saja. Aku sudah ikhlas. Mungkin ini sudah takdirku."

Ucapan lembut Calvin sukses membuat Nyonya Roselina terdiam. Dipandanginya wajah tampan putra pertamanya. Wajah yang menampakkan ketegaran dan kekuatan. Calvin kuat, Calvin mampu melewati semua ini. Nyonya Roselina berusaha menanamkan kepercayaan itu di hatinya.

"Pokoknya, sekarang kamu fokus dulu dengan kesehatanmu. Rutin menjalani terapi. Sekalian saja berobat ke luar negeri. Kalau perlu, kamu ambil cuti panjang dari perusahaan." saran Elby.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun