Mohon tunggu...
LATIFA HANUM
LATIFA HANUM Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

we are one

Selanjutnya

Tutup

Money

Problematika dan Solusinya di Dunia Perbankan atau Lembaga Syariah

15 Juli 2020   13:41 Diperbarui: 15 Juli 2020   13:38 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

 

Tidak dipungkiri lagi masalah atau problematika dalam perbankan atau lembaga keuangan syariah masih banyak atau masih harus diperbaiki kembali.Untuk mengatasi problem dalam hal ini kita harus mencari apa sumber-sumber dari problem atau masalah yang terdapat dalam lembaga tersebut.

Lembaga keuangan syariah sendiri adalah lembaga yang perasinya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Sejak pemerintah Indonesia menerbitkan undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan, yaitu sistem dual banking,pertumbuhan rata-rata perbankan syariah didalam negeri sangat pesat.

Hal tersebut tentusaja sangat mengembirakan untuk masyarakat Indonesia, kegembiraan berubah menjadi sebaliknya ketika di perhatikan secara seksama, bahwa total dari volume usaha perbankan syariah pada tahun 2011 yakni sebesar Rp.21 triliun.Itu sesungguhnya hanya 1,6 persen dari total transaksi industri Perbankan syariah dengan perbankan konvensional sama dengan sebesar 2:96.

Disisih lain,Masyarakat berharap terhadap peran vital perbankan syariah dalam rangka membantu perkembangan sekaligus pertumbuhan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia hingga sampai saat ini dinilai oleh banyak pakar ekonomi Islam maupun pakar perrbankan Islam sendiri,masih jauh dari harapan ,bahkan memiliki nilai tumpul, mengingat perilaku yang telah di jalankan perbankan syariah tidak jauh berbeda dengan perbankan konvensional. Hal tersebut bahkan dinilai lebih merugikan untuk umat islam sendiri .

Menurut Usman Karta dijaya,Perbankan Syariah saat ini hanya lebih menonjol pada aspek bajunya ,Akantetapi prinsip perbankan syariah yang dijalankan masih banyak yang jauh dari prinsip-prinsip yang telah di tentukan dalam perbankan syariah itu sendiri.

Untuk itu jangan salahkan jika perekonomian umat islam diIndonesia terlihat seakan-akan berjalan tanpa adanya dorongan perbankan syariah yang meyakinkan.Yang justru membuat angka kemiskinan umat Islam diIndonesia ini disinyalir semakin meningkat.

Sebenarnya,banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hal-hal seperti diatas,namun yang paling utama menurut Muhammad Antoni Syafi'i dan Andul Jamal Abbas hal ini disebakan oleh 3 faktor :

Faktor pertama adalah , aspek komitmen dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan Perbankan Syariah atas pelaksanaan prinsip-prinsip yang dijalankan masih sangat rendah.

Dan yang kedua, Aspek sumber daya manusia (SDM),dalam hal suatu problematika perkembangan perbankan Syariah diIndonesia, yang terpenting menyangkut keterbatasan sumber daya manusia (SDM)yang kompeten dan prefesional dan benar-benar mengerti bidang perbankan Syariah.Kemudian yang ketiga aspek strategi pemasaran efektif untuk solusi pengembangan industri perbankan syariah diIndonesia yang menyangkut bagaimana itu produk-produk perbankan syariah dapat dimengerti , dipahami sekaligus diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya bagi umat Islam di negeri ini.

Namun Seiring dengan perkembangan perbankan syariah yang selama ini sebagai basis pembedayaan ekonomi umat Islam diIndonesia, bahwa perbankan syariah mempunyai prospek dan potensi yang sangat baik untuk lebih dikembangkan diindonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun