Mohon tunggu...
Latifa Tulnovidasari
Latifa Tulnovidasari Mohon Tunggu... Guru - Guru di SD Depok

Hobi Membaca dan Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sang Idealis yang Manis

30 November 2022   19:14 Diperbarui: 11 Desember 2022   22:59 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam kurikulum RPP itu komponen yang sangat penting. Rpp adalah senjata guru dalam melakukan proses pembelajaran. Berkualitas atau tidaknya pembelajaaaran, tergantung dengan rancangan RPP yang disusun.

Tidak sekadar pandai merancang, Bu Nia juga sangat mahir dalam mengimplementasikan hasil rancangannya pada sebuah pembelajaran. Baik pembelajaran yang bersifat reguler maupun pembelajaran inklusif.

Dibalik sosok pintarnya Bu Nia, terselip rasa empati yang menempati ruang hatinya. Beliau sangat peduli dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus. Baginya, mereka juga memiliki hak yang sama dalam memperoleh layanan pendidikan. Sebagaimana tertera dalam pasal 31 UUD 1945 yang menyebutkan, bahwa semua warga negara berhak mendapatakan pendidikan.

Pasal tersebut kemudian dijabarkan pada BAB IV UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Dimana di dalamnya terdapat lima ayat. Ayat ke dua berbunyi: Warga negara Indonesia yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.

Bu Nia memang tidak pernah kaleng-kaleng untuk membuktikan rasa empatinya untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Beliau merancang dan mengimplementasikan suatu practic baik dalam mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Praktik baik beliau menjuarai provinsi Jawa Barat dengan urutan ke dua terbaik pada beberapa tahun yang lalu.

Kabarnya jauh sebelum beliau mengabdikan dirinya menjadi seorang guru, beliau pernah menjadi perwakilan Indonesia untuk mengikuti short course selama 2 bulan tentang pendidikan inklusi di Okinawa Jepang

Luar biasa sekali kelembutan hati Bu Nia. Sebagaimana lembutnya hati Kartini yang  memandang wanita  dengan pandangan kasih sayang, hingga beliau melakukan gerakan Emansipasi Wanita. Ini sekelumit sisi keterampilan pedagogik Bu Nia.  Untuk diketahui saja, kemampuan pedagogik adalah kemampuan yang paling urgen dalam diri seorang guru.  

Tidak semua guru memiliki kemampuan pedagogik yang spektakuler seperti Bu Nia. Sama halnya dengan perempuan-perempuan bangsawan yang hidup di masa Kartini. Tidak semua dari mereka yang memiliki hati yang peka, seperti Kartini.

 Saya yang saat itu notabennya sebagai anak bau kencur, atau fresh graduate langsung jatuh hati dengan beliau. Selain pintar beliau sangat energik, murah senyum dan sorot matanya selalu menularkan energi positif. Belum lagi senyumnya memberi kesan bahwa beliau adalah simbol guru idaman yang tak akan pernah melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis. 

Sedangkan kulit sawo matangnya memporak-porandakan pikiran orang-orang yang menganggap bahwa kulit putih itu lebih istimewa.

Guru itu bak artis, tiap hari harus tampil dan seluruh gerak geriknya memberi pengaruh kepada murid-muridnya.  Mulai dari gaya bicara sampai gaya berjalannya tak akan pernah luput dari pandangan murid. Gaya berjalan Bu Nia bak bak model. Langkahnya panjang-panjang dan mantap, hal itu di dukung dengan postur tubuhnya yang tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun