Taman Budaya Embung Giwangan merupakan salah satu bentuk upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menyediakan ruang terbuka hijau sekaligus menjadi media ekspresi dan pelestarian budaya. Keberadaan taman budaya ini menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya warga sekitar Giwangan, karena memberikan alternatif tempat rekreasi dan olahraga yang nyaman, murah, dan mudah dijangkau. Sejak diresmikan, Taman Budaya Embung Giwangan tempat ini tidak pernah sepi pengunjung. Taman ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
Meski hanya buka selama tiga jam setiap pagi, dalam kurun waktu tersebut, tempat ini sudah dipenuhi oleh berbagai aktivitas masyarakat, dari yang muda hingga yang tua. Aktivitas seperti jogging, senam pagi, memancing, bersepeda, hingga sekadar berjalan santai menikmati udara pagi menjadi pemandangan yang biasa ditemui ditempat tersebut.Luas area taman ini tergolong besar, hampir menyerupai stadion, sehingga mampu menampung banyak orang tanpa membuat suasana terasa sesak. Taman ini juga memiliki sejumlah fasilitas pendukung yang sangat memadai, seperti mushola, kamar mandi, tempat ganti baju, hingga area duduk bersantai. Fasilitas tersebut membuat pengunjung merasa betah berlama-lama di tempat ini. Salah satu daya tarik lain dari taman ini adalah keberadaan embung yang cukup luas yang menjadi pusat dari kawasan tersebut. Di embung ini, masyarakat bisa memancing atau sekadar duduk menikmati ketenangan air sambil bercengkerama bersama keluarga atau teman. Menariknya, pada hari-hari kerja sekalipun, taman ini tetap ramai pengunjung. Seperti yang terlihat pada hari Kamis lalu, meskipun merupakan hari aktif kerja dan sekolah, banyak orang tetap meluangkan waktu untuk berkunjung ke taman ini di pagi hari. Hal ini menunjukkan antusiasme dan ketertarikan masyarakat terhadap taman budaya ini yang tidak hanya dijadikan sebagai tempat olahraga, tapi juga tempat bersosialisasi dan melepas penat. Sebelum adanya taman budaya ini, masyarakat Giwangan yang ingin berolahraga biasanya harus pergi ke stadion-stadion besar seperti Mandala Krida atau Stadion Sultan Agung. Namun kini, dengan hadirnya taman budaya ini, warga tak perlu lagi pergi jauh. Ima, salah satu pengunjung tetap, mengungkapkan bahwa sejak taman ini dibuka, ia lebih memilih jogging di sini dibandingkan harus ke stadion besar. "Semenjak ada tempat ini, saya lebih memilih untuk jogging di sini daripada harus ke Mandala, karena kebetulan dekat dengan tempat tinggal saya. Meskipun tidak seluas Stadion Mandala Krida, tapi tempat ini sudah lumayan luas dan nyaman bagi saya," ujarnya. Penulis yang turut mengunjungi taman ini juga merasakan hal yang serupa. Suasana taman yang teduh dengan banyak pepohonan, keberadaan embung yang dipenuhi ikan, serta jalur jogging yang bervariasi membuat pengalaman berolahraga terasa menyenangkan dan tidak membosankan. Selain itu, keberadaan fasilitas penting seperti mushola dan kamar mandi sangat membantu, karena memungkinkan pengunjung tetap nyaman tanpa harus tergesa-gesa pulang jika ingin beribadah atau ke toilet. Hal yang tidak kalah penting adalah bahwa semua fasilitas dan layanan yang disediakan di taman ini tidak dipungut biaya. Pengunjung bisa memarkir kendaraan secara gratis, menggunakan kamar mandi, dan bersantai tanpa harus merogoh kocek. Meskipun gratis, area parkir tetap teratur dan dijaga oleh petugas keamanan serta tukang parkir yang sigap membantu. Ini menjadi salah satu keunggulan yang jarang ditemui di tempat-tempat umum lainnya. Taman Budaya Embung Giwangan adalah contoh nyata dari bagaimana ruang publik bisa menjadi sarana positif bagi masyarakat. Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat olahraga dan rekreasi, tapi juga menjadi wadah interaksi sosial dan pelestarian budaya lokal. Diharapkan, keberadaan taman ini dapat terus dijaga dan dikembangkan agar manfaatnya semakin luas dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta, khususnya warga Giwangan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI