Kau, Perempuan, adalah semesta. Di dalam kopi hitam yang kau minum seteguk demi seteguk, kehidupan bermulai. Dari asap nikotin yang kausesap dan kauembuskan menciptakan siklus hidup kuadriliunan bintang baru. Serta dari tato di tengkukmu realita demi realita tercipta, saling bertabrakan, melebur, lantas melahirkan kemungkinan-kemungkinan.
Aku tak butuh datang ke mejamu untuk menyapa. Hubungan kita lebih dari sekedar romansa platonik yang rapuh dan menjijikkan. Tidak. Kita 'lebih' dari itu, di mana kau adalah enteogen dan aku adalah penyesapmu, lantas berdua, kita menciptakan semesta-semesta.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!