Sebagaimana kita ketahui calon wakil presiden yang ditunjuk oleh Prabowo Subianto ternyata tidak sesuai dengan rekomendasi Ijtima' Ulama GNPF. Prabowo ternyata lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Ijtima' ulama sebelumnya telah merekomendasikan Habib Salim Al Jufri dan Ust. Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo.
Pada perkembangan terbaru, banyak pihak yang mulai merasionalisasi pilihan pragmatis Prabowo Subianto tersebut. Mereka menyebut pilihan Prabowo itu sudah sesuai dengan rekomendasi ulama.
Misalnya, pernyataan FUI yang menyebut pilihan Prabowo sesuai keinginan ulama. Juga pernyataan kader Gerindra, Habiburrakhman, yang menyatakan sama.
Sepertinya perlu ada klarifikasi bahwa GNPF beserta sayap juangnya masih mengikuti komando ulama dan patuh pada ijtima, bukan pada keputusan partai politik.
Dengan demikian itu, maka bila ada perkembangan informasi yang menyebutkan bahwa GNPF mendukung keputusan Prabowo adalah tidak benar.
Arah dukungan GNPF sendiri saat ini masih menunggu keputusan Ijtima' susulan. Hal itu karena Prabowo telah 'mbalelo' dengan tidak mengindahkan nasehat dan rekomendasi ulama.
Bahkan ada kemungkinan bahwa GNPF akan mengalihkan dukungan dari Prabowo. Ulama benar-benar kecewa dengan sikap Ketua Umum Gerindra itu.
Kita kini bisa melihat banyak pihak-pihak yang sengaja membawa nama GNPF untuk syahwat politik oportunisnya. Sekali lagi ditegaskan bahwa GNPF belum memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Sehingga diimbau kepada seluruh rakyat agar mewaspadai sebaran informasi seperti di atas. Mari sebarkan informasi benar ini.
