Menjelang Pilkada DKI putaran kedua, atmosfir persaingan antar calon mulai memanas. Kubu Jokowi - Ahok secara terbuka menyatakan bahwa selama kampanye Pilkada DKI putaran kedua nanti, mereka tidak berminat lagi memasang Spaduk, tapi sebaliknya Kubu Foke - Nara malah berani beraninya sejak beberapa hari lalu telah 'mencuri' start, dengan memasang Spanduk "Terima Kasih Pak Gubernur". Saya berhasil mengambil beberapa gambar spanduk tersebut yang dipajang di sepanjang jalan di seputar Cikini Jakarta Pusat, seperti berikut ini : Juga yang ini :
1347594959343045199
Spanduk spanduk semacam itu ternyata sudah tersebar luas terutama dipusat pusat kepadatan penduduk, karena selidik punya selidik, telah memperoleh ijin resmi dari PEMPROF DKI No SPK 601544. Selain itu, ada pula selabaran selebaran yang bernada SARA untuk mendiskreditkan pasangan penantang Jokowi - Ahok. Saya menilai ini sudah tidak 'fair', dan sayapun bisa menilai bahwa kubu Foke - Nara sekarang sudah mulai gelap mata, ketakutan pada bayang bayang kehilangan jabatannya, sehingga cara apapun mereka gunakan (termasuk menyalahgunakan kekuasaan mereka di pemerintahan) untuk mendukung kemenangan mereka pada putaran kedua nanti. Perihal pemasangan spanduk spanduk tersebut, pihak Jokowi - Nara tak tinggal diam. Mereka telah melaporkan kasus ini di kantor Panwaslu DKI, Jalan Suryo Pranoto, Jakarta Pusat, sesuai pernyataan koordinator tim advokasi Jokowi-Ahok, Habiburokhman, Selasa, (12/9/2012) lalu. Foke - Nara secara Ilegal menabuh genderang 'perang'. Ini sebagai salah satu bukti, bahwa Foke - Nara belum belum sudah berbuat curang, apalagi jika kelak terpilih nanti. Saya heran, mereka pikir apa dengan berbuat semacam itu ? Mereka pikir bisa membohongi masyarakat Jakarta dengan cara cara seperti itu ? Foke foke... Kasihan deh lo.. Salam