Mohon tunggu...
Laras.
Laras. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika 2019 Thorium Menjajah Serpong

8 Maret 2016   00:11 Diperbarui: 8 Maret 2016   00:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Thorium, energi alternatif yang mirip nuklir yang dikenal juga dengan nama nuklir hijau yang dimanfaatkan serta diaplikasikan seperti uranium, yaitu sumber pembangkit tenaga listrik, kini mulai digarap oleh pemerintah. Karena selain jumlahnya yang mencapai 70.000 ton atau empat kali lebih banyak dari uranium, thorium juga dianggap lebih aman dan lebih bersih, lebih ramah lingkungan, dan tidak memiliki sifat yang destruktif (bisa dimanfaatkan sebagai senjata ledak).

Nah, dimanakah  pemerintah mempergunakan thorium ini sebagai energi alternatif?

Tentu ada banyak tempat yang masuk dalam rencana pemerintah untuk mengembangkan energi alternatif demi kesejahteraan rakyat, salah satunya adalah Serpong, Banten, kota yang disebut-sebut sejak jaman Multatuli di Indonesia, sebagai saksi kunci pada masanya.

Pemerintah, yaitu BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) pada Agustus 2015 lalu membangun reaktor nuklir ke-4 nya di kota yang terletak di daerah Jawa Barat ini. Tentunya reaktor nuklir kali ini menggunakan tenaga thorium alih-alih uranium sebagai bahan bakar utama.

Target pemerintah sendiri, reaktor ini sudah akan dapat digunakan pada 2019 nanti, sudah bisa mengalirkan listrik sesuai program baru yang mereka canangkan, RDE (Reaktor Daya Eksperimental) dengan kapasitas 30 MW untuk memenuhi kebutuhan baik itu warga dan rumah-rumah biasa sampai tempat-tempat usaha, dari mikro hingga makro.

 

 

Artikel ini ditulis untuk Si-Nergi

Sumber: RI Gunakan Thorium Untuk Reaktor ke-4 di Serpong

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun