Mohon tunggu...
LAPAS PAGARALAM
LAPAS PAGARALAM Mohon Tunggu... Lainnya - Lapas Kelas III Pagar Alam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lapas Kelas III Pagar Alam Kanwil Kemenkumham Sumsel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pahlawanku Teladanku, Peringatan Hari Pahlawan di Lapas Pagar Alam

10 November 2022   11:23 Diperbarui: 10 November 2022   11:39 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humas Lapas Pagar Alam

Pagar Alam -- Pasca mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia masih berjuang mempertahankan kemerdekaan. Pasalnya, pihak sekutu masih mencoba menduduki Indonesia, kondisi ini memicu pecahnya pertempuran terbesar setelah Proklamasi yaitu Pertempuran Surabaya. Pertempuran ini melibatkan pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris dan menjadi  pertempuran pertama pasukan militer Indonesia dengan pasukan asing setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.

Upaya Inggris menduduki Indonesia pasca Jepang mundur adalah ujian terberat bagi bangsa Indonesia yang baru saja merdeka. Bahkan pertempuran ini menjadi sejarah Revolusi nasional bangsa ini dan sejarah terus mencatat dan mengenang pertempuran di Surabaya hingga kini. Kematian Jendral Mallaby  pada memancing kemarahan pihak Inggris. Inggris lalu mengirim Mayor 30 Oktober 1945 Jenderal Eric Carden Robert Mansergh dan mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.

Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya maka pecahlah Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran ini berlangsung selama lebih kurang tiga minggu lamanya. Rakyat Surabaya bersama-sama berjuang hingga titik darah penghabisan untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih. Pertempuran Surabaya yang mengakibatkan gugurnya rakyat Surabaya menjadi pencetus lahirnya Hari Pahlawan yang selalu diperingati setiap 10 November.

Maka dari itu  Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Pagar Alam Kanwil Kemenkumham Sumsel  turut memperingati Hari Pahlawan dengan cara melaksanakan upacara bendera secara langsung, Kamis (10/11). Peringatan Hari Pahlawan Ke-77 tahun 2022 ini bertema Pahlawanku, teladanku.

Dilaksanakan di lapangan Lapas Pagar Alam, upacara peringatan hari pahlawan ini diikuti oleh Petugas Lapas Pagar Alam dengan menggunakan seragam batik KORPRI dan kemeja putih bagi CPNS serta pada peringatan upacara ini ibu-ibu Dharma Wanita juga turut mengikuti pelaksanaan upacara lengkap dengan pakaian seragam persatuan Dharma Wanita.

Pada peringatan upacara Hari Pahlawan ini Kalapas Pagar Alam, Jalaluddin bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam amanatnya Kalapas Pagar Alam menceritakan sejarah singkat mengapa pada tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan serta tak lupa Kalapas mengajak seluruh jajaran untuk mengambil hikmah dari adanya peringatan tersebut.

"Saudara-saudara sekalian sebangsa setanah air, hadirin yang saya muliakan. Di dalam memperingati hari pahlawan yang terpenting bagi kita adalah mengambil hikmah dari adanya peringatan tersebut. Kita hendaknya mengambil semangat para pejuang untuk kemudian kita terapkan," ujar Kalapas.

Humas Lapas Pagar Alam
Humas Lapas Pagar Alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun