Mohon tunggu...
Lapas Gorontalo
Lapas Gorontalo Mohon Tunggu... Editor - Disini Kita Saling Berbagi Informasi Tentang Pemasyarakatan

Disini Kita Saling Berbagi Informasi Tentang Pemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Buka Puasa Sunnah dan Tadarus Al-Quran. Plh. Kalapas: Inilah Model Pembinaan Berbasis Pesantren di Lapas Gorontalo

2 Agustus 2022   08:21 Diperbarui: 2 Agustus 2022   08:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Gorontalo - Dalam rangka membentuk mental dan spiritual Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Gorontalo Kanwil Kemenkumham Gorontalo, beberapa program pembinaan terus digenjot.

Salah satunya kegiatan buka puasa bersama sunnah Senin-Kamis yang sejak dulu di lakukan di Masjid At-Taubah dan pembelajaran Iqro, tadarus Al-Quran baik yang dilaksanakan di masjid setiap pagi hari senin sampai kamis, maupun di pondok hunian setiap malam ba'da shalat magrib. Ini tentunya salah satu kegiatan unggulan program pembinaan yang ada di Lapas Gorontalo.

Selanjutnya Kasdin yang saat ini menjabat sebagai Kasi Binadik Lapas Gorontalo menambahkan juga bahwa "Sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Gubernur Gorontalo pada tahun 2015 bahwa Lapas Kelas IIA Gorontalo disematkan sebagai Lapas Santri dengan semboyanPlh. Kalapas Gorontalo Kasdin Lato, ketika ditemui setelah kegiatan Buka Puasa Bersama menyampaikan bahwa "baik secara pribadi maupun institusi saya memberikan dukungan dan perhatian atas terselenggaranya program pembinaan ini, dan berharap program amaliyah ini dapat dijadikan sebagai benteng pertahanan kerohanian guna terus mengasah kesabaran dalam menjalani aktivitas selama masa pemidanaan. 

Bisa kita disaksikan, dari 486 orang WBP separuhnya aktif menggelar buka puasa sunnah senin di masjid" ungkap Kasdin bersama Warga Binaan di Selasar Masjid At-Taubah, Senin, 01/08/2022. "Masuk Napi Keluar Santri", tentunya model pembinaan bagi Warga Binaan ini miniatur berbasis pesantren, dengan menitik beratkan pada model pembinaan mental spiritual.

Hal ini agar warga binaan kelak menjadi insan yang berahlaqul qarimah, memiliki karakter iman dan takwa kepada Allah SWT. Bisa dicek secara langsung, kata kasdin, saat ini di masing-masing pondok hunian warga binaan, pasti setelah ba'da magrib mereka memperdalam bacaan Iqro dan tadarus Al-qur'an yang dipandu oleh pengajar dari warga binaan juga " ulasnya.

Begitupun Ketua Umum Ta'mirul masjid At-Taubah, Fery Utiarahman saat meninjau aktifitas amaliyah ibadah di pondok hunian warga binaan menjelesakan bahwa "Seiring berjalannya waktu, kegiatan ini mendapat respon yang positif dari warga binaan, karena jumlah warga binaan yang melaksanakan ibadah puasa sunah senin-kamis terus mengalami peningkatan. Kami ucapkan terima kasih dan juga kepada petugas regu pengamanan yang turut menjaga dan memastikan kondisi keamanan dan ketertiban yang lebih kondusif. Pungkas Fery. 

(Humas Lapas Gorontalo)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun