Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kemegahan Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah

9 November 2017   09:43 Diperbarui: 11 November 2017   13:39 1875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Agung Jawa Tengah. (foto: dokpri)

Jika anda adalah pecinta wisata religi, jangan lupa mampir ke Masjid Agung. Masjid berasitektur tinggi ini tergolong unik.  Berlokasi di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang ini berdiri kokoh dan megah. Memadukan gaya arsitektur Jawa, Arab, dan Yunani (Romawi) tanpa menghilangkan ciri khas Jawa pada  Atap Masjid dan dasar tiang dibuat penuh dengan motif batik.

Gerbang koloseum khas Eropa dihadirkan mengelilingi bagian depan masjid seolah menyambut wisatawan yang datang dengan kaligrafi bertuliskan surat Al-Mukmin 1-5. Terdapat 25 pilar sebagai perlambang jumlah nabi dan rasul yang dipercaya umat Islam. Pilar tersebut terlihat begitu kokoh dengan balutan perpaduan warna putih, ungu, dan emas. Di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu "Sucining Guno Gapuraning Gusti". Sedangkan jika dilihat dari sisi dalam gerbang, yang tertulis merupakan asmaul husna dan surah Al-Fatihah sebagai pembuka.

Masjid Agung Jawa Tengah. (Foto: Dokpri)
Masjid Agung Jawa Tengah. (Foto: Dokpri)
Di dalam gerbang yang melingkar itu, berdiri tegak ikon masjid ini yang identik dengan Masjid Nabawi di Madinah. Yaitu enam payung raksasa yang menandakan gaya bangunan juga mengadopsi masjid di Timur tengah, lengkap dengan pelataran masjid yang luas. Selain itu sebagai simbol rukun iman dalam ajaran agama Islam.

"Bila payung dibuka, maka kapasitas masjid bisa jauh lebih besar hingga mampu menampung 10.000 jamaah. Dibukanya setiap shalat Jumat, Sabtu, Minggu dan setiap ada acara besar, seperti waktu itu ada Maulid Nabi", ujar Benny, Kepala Kepegawaian Masjd Agung Jawa Tengah.

Mesjid Agung Jawa Tengah. (foto: dokpri)
Mesjid Agung Jawa Tengah. (foto: dokpri)
Lebih lanjut Banny mengungkapkan untuk membuka payung itu butuh listrik yang besar guna menggerakkan hidrolik dan tergantung pada cuaca.

Memasuki masjid, kita kan melihat Alquran raksasa dengan ukuran 145 x 95 cm ditulis tangan oleh penulis kaligrafi Hayatudin dari Universital Sains dan Ilmu Alquran Wonosobo. Membutuhkan waktu 3 tahun untuk merampungkan Alquran tersebut.

Infografis Masjid Agung (foto dan infografis: Trie yas)
Infografis Masjid Agung (foto dan infografis: Trie yas)
Wisatawan pun bebas berfoto diatas lahan seluas 10 hektar tersebut asal tidak mengganggu ketertiban. Pengunjung juga bisa menikmati pemandangan kota Semarang dari ketinggian, bisa naik kepuncak menara Al Husna (Al Husna Tower) yang memiliki tinggi 99 meter yang  dipilih sebagai perwakilan 99 Asmaul Husna. Ada 19 lantai. Bagian dasar dari menara, terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam. Di puncak menara, terdapat menara pandang yang dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang.

Masjid Agung Jawa Tengah (Foto: Dokpri)
Masjid Agung Jawa Tengah (Foto: Dokpri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun