Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ketahui Perjalanan Hidup Wiji Thukul Sebelum Menonton Filmnya

3 Januari 2017   19:11 Diperbarui: 26 Januari 2017   16:51 14846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Istirahatlah Kata-kata. Film yang bercerita tentang penyair Wiji Thukul, dibintangi oleh Gunawan Maryanto. (sumber foto: instagram gunawan mariyanto/ @gunawanmaryanto )

Masih banyak pelanggaran HAM di Indonesia, tidak hanya kasus 98 atau kasus Munir belum mendapat keadilan dan penyelesaian dengan jelas. Melalui film 'Istirahatlah Kata-kata' mudah-mudahan Jokowi tergerak kembali seperti ketika masih menjadi wali kota Solo.

Menurut penuturan Wahyu Susilo, Adik Wiji Thukul beberapa waktu lalu di salah satu TV nasional. "Dulu ketika masih menjadi Wali Kota di Solo, Jokowi aktif menanyakan perkembangan kasus Mas Wiji," Wahyu berharap sekarang setelah menjadi Presiden, Jokowi mengupayakan penyelesaikan dengan jelas.

Mengutip jawaban Jokowi ketika diwawancarai Marissa Anita tentang kasus pelanggaran HAM sebelum pemilihan Presiden di acara 1 Indonesia di Net "Negara harus berani membuka kasus pelanggaran HAM. Jangan dibuat abu-abu, harus berani membuka. Siapa yang membunuh, Siapa yang menculik. Jangan membiarkan keluarga menangis bertahun-tahun menunggu kejelasan."

Wiji Thukul tidak muncul kembali setelah peristiwa lengsernya Presiden Soeharto. Sipon dan keluarga serta teman-temannya awalnya menganggap Thukul masih dalam persembunyian. Namun setelah teman-temannya sesama buron muncul, Thukul tetap tak diketahui. Mayat Thukul juga tak ditemukan. Setelah melalui proses pencarian sebagai orang hilang selama bertahun-tahun. Thukul tetap tidak ditemukan keberadaannya hingga sangat ini.

Sipon, Wahyu dan Lawu serta keluarga, teman sampai sekarang masih berharap Thukul masih hidup entah di manapun keberadaannya. Sebelumnya, putri Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani mengeluarkan pernyataan, "Kalau kami, selama mayat ayah tak ada, selama belum ada pernyataan ini loh yang bunuh Wiji Thukul, maka kami masih meyakini bapak masih hidup."

Menelusuri beberapa media, kasus Wiji Thukul dan para pemimpin PRD ini menyeret satu nama yang sekarang populer negeri ini 'Prabowo Subianto'. Tim Mawar bentukan Koppassus yang ketika itu dipimpin Mayor Jendral Prabowo Subianto diduga ikut dalam penculikan sebagian aktivis pada 1997-1998. Melalui Mahkamah Militer Tinggi, anggota Tim Mawar dinyatakan terlibat penculikan dengan rata-rata dihukum 22 bulan dan dipecat. Sebagian sekarang bekerja di lingkungan Prabowo.

Prabowo sendiri dicopot sebagai Pangkostrad dan dipindahkan sebagai Dansesko TNI di Bandung. Tak lama kemudian, Prabowo diberhentikan dari TNI. Mengutip dari majalah panji pada tahun 1999, Prabowo mengaku menerima daftar nama itu. Penculikan itu sebenarnya bentuk menjalankan perintah pengamanan.

Dalam pencalonan Presiden kemarin, kasus pelanggaran HAM dijadikan topik menarik untuk menjatuhkan Prabowo dalam kampanye lawan politiknya. Pendukung Prabowo meyakini tudingan pelanggaran HAM cuma "kebohongan" semata. Sementara Prabowo menyerahkan penilaian kepada masyarakat.

Komisi Nasional HAM melalui penyelidikan, menyimpulkan penculikan aktivis tidak hanya melibatkan Tim Mawar, tetapi juga berbagai institusi, terencana dan dieksekusi bersama-sama. Kepolisian, Badan Intelijen ABRI.

Film 'Istirahatlah Kata-kata' ialah salah satu bentuk perlawanan, melawan lupa. 'Jika kau menghamba kepada ketakutan / kita memperpanjang barisan perbudakan'

Saya berandai-andai, sekaligus penasaran bagaimana jadinya jika Jokowi menganjak Prabowo dan Wiranto datang ke bioskop dan duduk bersama menonton film 'Istirahatlah Kata-kata'. Apakah ada pembahasan dan kesan bagaimana film itu bercerita seperti yang biasanya dilakukan oleh orang-orang ketika keluar bioskop menonton film?

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun