Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Untuk Menciptakan Penerus yang Sukses, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Pemimpin

21 Februari 2021   04:04 Diperbarui: 22 Februari 2021   19:01 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi estafet tongkat kepemimpian (sumber: finkellawgroup.com)

Namun apabila pemimpin ingin tampil sebagai pahlawan tunggal, sejujurnya ia sedang menumpuk beban sedikit-demi sedikit, sampai akhirnya menjadi sangat berat dan membuat organisasinya mengalami disfungsi lalu mati suri.

Tujuan Kepemimpinan

Salah satu tugas sakral seorang pemimpin adalah menciptakan pemimpin baru, bukan melanggengkan status, posisi, dan jabatan diri sendiri. 

Ketika seorang pemimpin mampu mengembangkan pemimpin baru, maka pemimpin baru tersebut akan dengan mudah menggantikan dan meneruskan apa yang dicita-citakan pemimpin lama.

Pemimpin lama tidak perlu kuatir akan kehilangan jabatannya karena eksistensi dan kapabilitasnya sudah terbukti, maka dengan alamiah ia akan mendapatkan tanggung jawab lebih besar pada organisasi yang lebih besar pula, inilah cara berpikir besar seorang pemimpin yang berjiwa besar.

"Siapa mampu menyelesaikan tugas kecil, ia sedang menyiapkan kapabilitas dirinya untuk menerima tugas yang lebih besar, itulah siklus kepercayaan yang benar dan abadi".

Memberdayakan sumber-sumber internal adalah sebuah keuntungan bagi pemimpin dalam mempersiapkan pemimpin yang baru. Sebab mereka para calon pemimpin ini sudah mengenal budaya organisasi kerjanya, mengenal orang-orang yang bekerja dalam lingkup kecil sampai lingkup besar, memiliki relasi yang luas di dalam organisasi, mengalami pasang-surut hubungan dengan pemimpin maupun sesama anggota organisasi, mengetahui kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki, dan tentu saja memiliki keterikatan dengan organisasi lebih baik dari pada dibandingkan orang luar. 

Keterikatan terhadap organisasi bisa saja karena masalah menggantungkan nafkah, bisa juga karena aktualisasi diri, namun setidaknya semua itu sudah terbukti dalam masa kerja yang sekian lama.

Awas Hallo Effect dan Devil Effect

Kunci untuk melihat dan menciptakan pemimpin baru ada dua:

  • Kemampuan Anda untuk melihat gambaran besar arah organisasi di mana Anda berada.
  • Kemampuan Anda menilai calon pemimpin baru secara fair.

Fair dapat dipahami sebagai obyektif, yaitu penilaian pada diri calon pemimpin yang apa adanya. Mampu melihat kelebihannya, dan mampu mendefinisikan kelemahannya. 

Ketika Anda mampu mendefinisikan kelebihannya maka dengan mengasah sedikit saja melalui tantangan pencapaian target kerja maka ia akan melesat bak anak panah yang tajam menembus sasaran.

Dan ketika Anda bisa mendefinisikan kelemahannya maka Anda sudah menyelesaikan 50% permasalahan yang ada, sedangkan yang 50% lagi diselesaikan dengan proses pengembangan diri melalui training, coaching, atau mentoring, terserah mana yang Anda pilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun